Jakarta

Monday, October 7, 2013

LATIHAN JADI SEORANG ISTRI

"Mbaaaaaa.....aku mau curhat" terdengar suara nyaring sang penelpon, saat ponsel ku mendarat di telingaku, dalam hati aku berkata "duh, belum juga ucap salam, kebiasaan memang ini anak" aku acuhkan rengekannya, dan berkata "Assalamualaikum Neng..." Terdengar jawaban dengan suara lembut "eh iya, Assalamualaikum Mba-ku hehehe...maaf..lupa" Aku pun menjawab "Walaikumsalam Warahmatullah...kamu tuh kebiasaan deh Neeng..gak hilang-hilang teriakannya, sakit nih telinga aku" Sambil cengengesan dia menjawab "Iyaa..maaf..habis sudah gak sabar mau curhat sih hahaha.."

Sang penelpon adalah salah satu juniorku di kantor yang lama. Dia memang agak hiperaktif dan energik. Maklumlah usianya masih muda. Sekitar 24 an gitu...

"Mau curhat apa?" tanyaku.."aku baru putus mba...sediih..hiks.." Nada suaranya berubah menjadi agak lirih.
"Ya ampuunn...putus lagi? baru juga berapa bulan, 6 bulanan kan yah? Tanyaku dengan nada kebingungan. "iih belum lagi mba, baru juga jalan 4 bulan" protesnya. "Naaah..apalagi baru mau 4 bulan, kok sudah putus ajah? hahaha..."sahutku sambil tertawa. "Iiiih, mba kok malah ketawa sih? orang lagi sedih jugaaa..." dia protes lagi. "Ups, sorry...habis lucu aja. Sok cerita, kenapa putus?" tanya ku sambil menahan tawa. 

"Cowok itu kadang-kadang ribet ya mba, aku sebel deh..masa aku harus laporan ke dia ke manapun aku pergi, kayak sama Bapakku aja..iihhhh...terus yaah...aku suka dilarang-larang, gak boleh main terus..nanti boros, lebih baik di tabung buat masa depan, aku juga tau nabung buat masa depan" dengan panjang lebar dia tumpahkan kekesalannya. "Terus.." tanya ku.."tapi aku sedih mba, aku kan gak bisa sendiri, nanti kalo aku balik lagi gimana yah? kalo aku sedih terus gimana yah?" lanjutnya.

"Hadeeehh...dasar anak kecil, labiil..sudah belum curhatnya?" tanya ku kepadanya, "aku baru akan membahas kalo kamu sudah selesai curhat nih" lanjutku dengan nada tegas. "sudah mbaa.." jawabnya.

"oke, denger ya..kalo menurutku, pacaran itu adalah latihan, latihan untuk menjadi seorang istri, kalo memang kelak kita berjodoh dengan kekasih kita. Nah seorang istri memang harus izin suami kalo ingin keluar rumah., jadi anggap aja latihan sebelum jadi istri. mengenai urusan larang melarang, larangan seperti apa dulu, kalo memang larangannya utk hal yang positif, itu bagus dong, berarti ada yang mengontrol kamu. berarti dia sayang, dia gak akan membiarkan orang yg dia sayang gak puguh (gak karuan dlm bhs sunda). mungkin maksudnya biar kamu gak capek, jadi melarang jangan main terus, kan bukan melarang main tapi main terus. Urusan nabung, itu juga bagus, dia gak mau kalo orang yg disayang nya akan hidup susah di usia senja. Nah kalo urusan takut sedih atau gak bisa sendiri itu resiko, makanya jangan gampang bilang putus, jangan ambil keputusan saat emosi " ucapku mengakhiri nasehatku yang panjang. Dan si junior pun berkata dalam harap
"aduuhh  semoga dia ngajak balik ya mbaa...." aku tertawa geli sambil berkata : "yee dasaaaar, kenapa gak kamu aja yang minta maaf duluan de, gak papa kok, jangan gengsi ah"

Itulah nasehatku kepada juniorku, tentang latihan menjadi seorang istri apabila berpacaran, tap bukan untuk hal-hal tertentu yang dilarang pastinya yah. Karena itu juga yang menjadi pesan mamaku, latihan sblm menjadi seorang istri. Pamit jika ingin pergi tanpa dia, melayani dia jika ingin makan, perhatikan orang tua dan keluarganya dan lain lain.

jakarta, 5 okt'13, 20:39, latihan terus, kapan jadi istrinya niihh...hahaha... 






No comments:

Post a Comment