Jakarta

Saturday, March 29, 2014

PROMOTED

Minggu ini begitu heboh di social media ttg postingan seorang teman yang menberitahukan teman2 ku bahwa aku mendapatkan promosi jabatan di perusahaan baru tempat aku bekerja.

Malu juga sih, yang terpenting bukan aku ya update di social media kan? Hihihi..

Saat ini, promosi jabatan dalam pekerjaan yang harus aku syukuri terlebih dahulu.

Tapi sesungguhnya jabatan yang aku inginkan dan nanti-nantikan bukan itu.

Saai ini aku ingin jabatan yang ditunjuk langsung oleh اَللّهُ , jabatan yang jobdesk nya langsung ditandatangani oleh اَللّهُ

Semoga tahun ini bisa aku dapatkan jabatan itu, aamiin

Jakarta, 29 Maret' 14, sabar yunceeeeee

Thursday, March 20, 2014

DI BALIK ACCIDENT

Saat pulang kantor, agak kaget karena di depan rumahku rame sekali orang. Pikiran ku langsung mengarah ke Bapak ku yang memang punya penyakit jantung, tapi sekilas aku melihat Bapak ku ikut bergabung dengan orang-orang yang berkerumun itu.

Setelah masuk rumah, akhirnya aku baru tau ternyata adik perempuan ku yang kena musibah disetempet motor.

Setelah bertanya tentang keadaannya, aku menanyakan kronologis kejadiannya.
Akhirnya tiba kejadian yang membuat semua keluarga tertawa. Adikku nenceritakan reaksi dia ketika diserempet, "Bapak kok nabrak saya sih pak?" Lalu dia duduk di pinggir trotoar dan menangis" hahaha lucuu...reaksinya itu bikin ketawa, mungkin kalo aku sdh marah2 si pengendara motor. Tp adikku reaksinya seperti anak kecil padahal dia sudah menikah.

Mungkin juga karena shock jadi adikku bereaksi lucu seperti itu. Karena setelah sadar dia berceloteh "eh iya ya, kenapa aku reaksinya bodoh gitu yah, memalukan"

Wednesday, March 12, 2014

DIBALIK DUKA KELUARGA ALMH ADE SARA ANGELINA SUROTO

Beberapa hari ini, begitu ramai diberitakan pembunuhan mahasiswi cantik Ade Sara Angelina Suroto, yang dibunuh oleh mantan kekasihnya yang dibantu oleh pacar barunya.

Senin, 10 Maret 2014, aku menemani klien ku untuk bersilaturahmi ke rumah duka di kawasan Jl. Layur Rawamangun.

Klien ku ingin sekali berkunjung, karena penasaranan dengan keluarga korban yang sangat bijak dan iikhlas dalam menerima musibah, serta memaafkan kesalahan para pembunuh.

"Aku mau tau, kenapa kok ya Bapak bisa memaafkan begitu saja para pembunuh itu?" Tanya klienku dgn mimik heran. Pak Suroto, ayah almarhumah menjawab "di agama saya mengajarkan kasih, dada saya plong juga ketika saya memaafkan" Klien ku kembali bertanya "aku penasaran, siapa sih pendetamu? Hebat dia, punya jemaat sepertimu" Pak Suroto lalu menjawab "ini jalan Tuhan untuk saya, saya ikhlas"

Hal yang dapat saya ambil dari kasus ini adalah apapun agama yang kita anut, memaafkan adalah jalan yang terbaik untuk kita, agar kita menjadi tenang dan ikhlas dalam menjalani hidup. Sesungguhnya pun aku sangat kagum terhadap Pak Suroto dan Ibu Elizabeth, yang dapat memaafkan pembunuh anak tunggal mereka.

Jakarta, 11 Maret'14, اَللّهُ maha pemaaf, semoga aku sebagai hambanya lebih mudah memberi maaf, aamiin