Jakarta

Tuesday, December 31, 2013

SEBUAH HIKMAH

Aku sedang berada dalam suatu kepengurusan.

Tapi entah mengapa, semangatku tidak seperti semangat ketika aku berada di suatu kepengurusan yang sama.

Dulu aku begitu semangat dan antusias. Apapun yang diminta oleh teman-temanku untuk aku kerjakan yang diluar jobdesk ku, aku selalu semangat mengerjakannya.

Tapi sekarang aku hanya ingin ikut campur pada jobdesk, aku tidak mau terlalu ikut campur untuk hal lain. Toh sudah banyak yang urus, semua sudah ingin banyak mengurus segala hal.

"Aku cuma akan bicara bila diminta berbicara, toh semua tidak ada yang salah kan, karena aku akan bicara bila kalian ada yang salah, semua yang kalian bicarakan itu benar dan tidak ada yang salah kan?" ucap ku sambil tertawa ketika ada yang bertanya aku tidak banyak bicara.

Yang aku ambil hikmah nya adalah jangan pernah melakukan sesuatu jika pada saat itu sedang tidak ingin melakukan sesuatu itu

SUARA HATI

Sebagai manusia kadang punya keinginan untuk cooling down
Ingin punya waktu untuk diri sendiri, tanpa ingin diganggu

Keinginan itu bukan karena ada apa-apa, atau pun karena ada yang salah. Tapi justru untuk menghindari kesalahpahaman.

Tidak ada yang bisa mengerti, kecuali diri kita sendiri
Hanya diri kita lah yang lebih mengetahui, kapan diri kita harus rehat dari hal hal yang merupakan kepentingan orang lain.
Dari hal hal yang selalu menjaga perasaan orang lain, dari hal hal yang harus kita lakukan agar kita dpandang baik dan ramah. Padahal dalam hati kita sedang tidak baik-baik saja.
Padahal dalam diri kita juga sedang ingin di mengerti.

"Hey...perhatikan dirimu sendiri, pikirkan perasaanmu, bahagiakan hatimu dulu agar kamu bisa membahagiakan orang-orang yang ada di sekelilingmu" ucap hati kecilku.

Saturday, December 14, 2013

PESAN SEORANG AYAH

Dua hari lalu, ketika aku sedang berbincang dengan Bapak, aku kembali di ingatkan oleh ucapan beliau saat pertama kali aku bekerja setelah lulus kuliah.

Ucapan yang selalu dan selalu menjadi pijakan dan panduan aku bekerja pada perusahaan orang lain.
"Bekerja lah sepenuh hati. Tunjukan dulu kerja keras, kejujuran serta integritas kamu kepada atasanmu dan perusahaan. Karena mereka nanti pasti akan sadar dan menghargai kamu. Jika kamu sudah melakukan dan memenuhi itu semua, tapi atasan mu tidak sadar juga dan tidak menghargaimu, itu tanda nya atasan mu bukanlah orang yang baik. Carilah rezeky di tempat yang baik dan bergaulah kamu dengan orang-orang yang baik, agar kamu juga ikut menjadi baik" nasehatnya ketika aku memberitahukan bahwa aku akhirnya di terima bekerja di sebuah perusahaan.

Yup, ucapan itu kembali terucap, ketika beliau mengingatkan apa yang beliau pernah ajarkan, saat aku bercerita bahwa perusahaan tempat aku bekerja pertama kali memanggilku untuk bergabung kembali dalam menangani klien mereka yang satu persatu mulai mereka tangani lagi. Aku memang menjaga hubungan baik dengan para owner perusahaan itu. Aku berusaha untuk mengucapkan selamat ulang tahun jika mereka sedang ulang tahun, walau cuma lewat sms. Dan aku pun takjub ketika mereka pun mengucapkan ulang tahun kepadaku juga ketika aku ulang tahun. Aku pun berusaha mampir ke rumah mereka atau ke kantor, ketika kebetulan aku lewat lokasi rumah atau kantor mereka. Dengan mejaga hubungan baik itu, mereka tidak pernah lupa untuk mengundang aku jika mereka menggelar suatu acara, bahkan ketika teman-teman yang lain, alumni kantor itu tidak di undang. Dan kini mereka mempercayai aku untuk ikut membantu mereka kembali.

"Orang lain itu tergantung dari diri kita menperlakukan mereka, kalo kita menjaga sikap kita agar selalu baik terhadap orang lain, orang lain pub begitu. Dalam bekerja pun begitu, makanya dari dulu Bapak wanti-wanti berpesan pada anak-anak Bapak, kita dulu yang harus tunjukan sikap baik kita, Insya Allah hal yang baik pun akan mrngikuti, termasuk rezeky" ucapnya mengulang nasehat.

Jakarta, 14 Des'13, sedang dalam kebimbangan menunggu petunjuk untuk memilih

Thursday, December 12, 2013

MUALAF

Salah satu teman baru di kantor ada yang seorang mualaf. Akhirnya baru kemarin aku bisa ngobrol dengannya. Aku utarakan keinginan aku untuk mengetahui alasan apa ketika ia pertama kali memutuskan menjadi seorang mualaf, dengan minta izin terlebih dahulu tentunya, jika ia tidak keberatan sharing. Aku memang selalu ingin tau, apa yang menjadi alasan seorang mualaf dan bagaimana proses dari orang-orang pilihan Allah SWT itu dalam mendapatkan hidayah.

Keinginan yang sama ketika di salah satu kantor lama ku, ada seorang teman yang juga menjadi seorang mualaf. Dia yang selalu mengikuti ku, ketika aku akan pergi ke mushola untuk menunaikan kewajiban sholat lima waktu. Dia yang selalu memperhatikan aku sholat dari pojok ruangan dekat pintu masuk mushola. Dia yang tiba-tiba membuat aku menangis haru sambil memeluknya, ketika dia mengatakan akan mengucapkan 2 kalimat syahadat esok hari. Aku hanya bisa berkata "terima kasih, semoga tetap istiqomah" dalam tangis dan peluk erat ku kepadanya. Dan ketika puasa Ramadhan pertamanya, aku berniat membimbingnya untuk membaca niat puasa dan buka puasa. Amazing, ternyata dia sudah hapal. Lalu aku beranikan diri untuk bertanya kepadanya, kenapa memilih untuk pindah keyakinan dan memilih Islam. Ternyata dia memang sudah mempelajari Islam selama 2 tahun sebelum benar-benar mantap mengucap syahadat. Dia berkata, "aku sudah tidak sreg dengan agamaku. Ketika aku datang ke rumah ibadah ku, aku melihat orang-orang yang datang beribadah mengunakan pakaian duniawi yang glamour lengkap dengan perhiasan duniawi. Aku yang datang dengan pakaian seadanya, menjadi santapan tatapan sinis orang-orang itu. Apakah begini orang yang ingin menghadap Tuhannya? Sejak itu aku jadi tidak sreg dengan agamaku" sambil menghela nafas. "Beda dengan Islam, para wanita menggunakan pakaian yang sama yang menutup auratnya ketika ingin menghadap penciptanya. Saat berdialog dengan Tuhannya, masing-masing dengan urusan nya sendiri-sendiri mengadu kepada Sang Pencipta. Semua ibadahnya tergantung ke khusukkan masing-masing, tidak lagi memperdulikan orang lain. Itu yang mmembuat mataku terbuka dan hati ku berkata inilah cara ibadah yang sreg di hatiku"

Sedangkan cerita teman kantorku beda lagi. Dia selalu bermimpi berada di mesjid, sholat ditemani oleh para ulama. "Aku tidak pernah mendapatkan ketenangan ketika berada di rumah ibadah gw. Tapi gw bisa sampe nangis kalo sholat di mesjid, menangis ketika bersujud di atas sajadah. Jantung gw berdetak kencang dan hati gw bergetar ketika gw mendengar suara adzan. Gw mendapatkan kedamaian dalam agama Islam. Gw merasa kitab suci agama gw itu buatan manusia, bukan Kitab Suci yang benar-benar datang firman nya dari Sang Pencipta." dia bercerita dengan antusias. "Gw tetap dengan keyakinan gw, ketika gw di asingkan oleh keluarga gw. Walaupun gw hidup susah dan terlunta-lunta di jalan, gw tetap keyakinan gw. Dan kini semua keluarga gw sudah menerima dan Subhanallah....kini mereka juga sudah memeluk Islam semua. Bahkan papa gw sudah berhaji" ucapnya mengakhiri ceritanya. Subhanallah... Aku terharu mendengarnya. Dan aku mengatakan hal yang selalu aku katakan kepada semua mualaf yang ku kenal "terima kasih, semoga selalu istiqomah yah. Lo adalah orang pilihan Allah SWT yang dipilih untuk mendapatkan HidayahNya, tidak semua orang bisa menjadi orang special sperti Lo dan kadang gw suka iri sama seorang Mualaf" ucapku sambil tersenyum.

Jakarta, 12 Des'13, true story seperti yang dikisahkkan oleh kedua mualaf di atas.

Tuesday, December 3, 2013

SUAMIMU ADALAH BOSKU - Section 3

Tarhim menjelang Adzan subuh telah berkumandang, bertepatan dengan alarm ponsel ku. Aku memang sengaja menyetel alarm pada pukul 3.55. Agar aku bisa sholat berjamaah di mesjid dekat rumah.
"Aakkhh, aw sakit sekali kepalaku, badan juga terasa sakit semua, seperti nya aku juga demam" ucapku sambil meraba keningku sendiri. Badanku menggigil kedinginan, ku tarik lagi selimut biru yang tadi telah kusingkirkan. Istri ku terbangun, rupanya selimut yg tadi kutarik terasa olehnya. "Lho mas, kok tidur lagi? Tidak shubuh berjamaah di masjid?" Tanya istriku ketika melihat aku kembali merebahkan badanku. "Badanku menggigil de... diiingiiin" jawabku terbata-bata. "Astagfirullah...mas kamu demam, panas sekali" ucap istriku panik sambil memegang dahiku. "ya sudah, sholat di rumah saja, kl tidak kuat berdiri, sholatnya tiduran saja. Aku mau ambil termometer, alat kompres dan membuat teh panas dulu yah" lanjut istriku dan kemudian keluar dari kamar.

Ya ampuuun, karena pshikis ku yang tidak karuan ternyata juga berpengaruh pada fisikku. Kejadian yang aku alami beberapa hari ini yaitu pertemuan ku dengan orang dari masa lalu aku, sangat menguras emosi dan fikiran aku. Entah lah, aku tidak tau, perasaan dan fikiran ku ini imbas dari kesalahanku atau...aku cemburu? Aahh apakah aku masih mencintai Icha? "Ya Tuhan... Apa memang aku benar-benar masih sangat mencintai Icha?" Gumam ku pelan. "Tidak, ini tidak boleh terjadi, Icha sudah menjadi istri orang, aku pun begitu" tanpa sadar aku menggelengkan kepala. Aku harus bisa mengatasi ini semua, aku harus berpijak pada kenyataan hidup. Mungkin ini semua adalah teguran untukku, bahwa semua kesalahan ku di masa lalu, sampai kapanpun akan ada imbalannya. Sebab yang baik, akan mendapatkan akibat yang baik, begitu pun sebaliknya, kita akan mendapat akibat nya buruk jika kita memiliki sebab yang buruk. Ini semua menjadi pelajaran berharga bagi diriku, agar aku lebih dapat bersikap baik terhadap orang lain.

Aku pun beranjak dari tempat tidur untuk mengambil air wudhu untuk kemudian sholat subuh, ku tunaikan kewajiban 2 rakaat pagi ini dan memohon ampun atas dosa dan kesalahanku di masa lalu, terutama kepada Icha, agar aku ikhlas menerima kenyataan tentang Icha, mantan kekasihku yang kini menjadi istri bos ku.  (TAMAT)


SUAMIMU ADALAH BOS KU - Section 2

Senin pagi...malas rasanya kakiku melangkah menuju kantor. Alam semesta sepertinya mendukung rasa malasku, langit mendung dan hampir gelap di atas sana...memberi background yang tepat untuk ku memulai hari dan minggu ini...pasca pertemuanku yang pertama, sejak terakhir kali bertemu 4 tahun yang lalu dengan Icha...
"Ada apa Mas? Kok tidak seperti biasanya? Sakit? Kalo sakit, ya tidak perlu dipaksakan ke kantor...izin saja" tanya istriku. Sepertinya dia melihat gelagat yang tidak biasa  pada diriku. "ah tidak ada apa-apa kok De', mungkin lelah saja..." jawabku sekenanya, sungguh aku tidak dapat konsentrasi pada hidupku hari ini...jiwaku belum menyatu dengan raga sejak aku membaca undangan pernikahan bosku kala itu.
Perjalanan menuju kantor yang biasanya kutempuh hanya dalam waktu 30menit menjadi molor hingga 45menit, dari biasanya aku termasuk yang datang paling pagi - bukan karena kondisiku yang masih manajer baru, tapi aku memang paling anti untuk masuk kantor telat atau bahkan mepet batas waktu absen datang -...hari ini aku datang hampir telat.

Sepanjang perjalanan, aku terus saja dihantui perasaan bersalah akan masa laluku...bayang-bayang wajah Icha, Ayahnya, Mamanya, seakan terus tampil di  retina mataku...aku hanya bisa mengusirnya sejauh 5 cm saja dari bola mataku...sungguh mengganggu ku saat mengendarai mobil tua peninggalan ayah...
Aktivitas di kantor menjadi tidak semenarik hari-hari sebelumnya...aku seperti tidak mempunyai gairah. Membosankan...waktu berjalan lambat...
Rupanya ada beberapa teman yang memperhatikan perubahan pada diriku... "Mas Adit, kenapa yaaaaa??? Kok tidak seperti biasanya? Kemana Mas Adit yang 'asyiiik' dan supel ituu?" tanya Tita dengan gaya 'khas'-nya. Aku hanya membalas pertanyaan Tita dengan senyum tersungging saja...
"Hai Dit, what happened atuh? Kok seperti habis ketiban patung liberty...dari pagi sampe sekarang kelihatan murung dan seperti ngga punya jiwa...mata lu kosong Dit. Ada apa?" Wisnu mendatangi mejaku ku saat aku sedang (mencoba) menikmati bekal makan siangku, olahan istriku subuh tadi.
"ah tidak ada-apa kok Wis. Masa sih ada yang beda?" responku atas pertanyaan Wisnu.

******

"Maaf Kak, saya sungguh tidak bohong. Sulit sekali mencari barang itu...Saya sudah mencoba mencari kemana-mana namun tidak dapat menemukannya. Saya siap menerima hukuman" ucap seorang mahasiswi  baru kepadaku..enak sekali suaranya...terasa seperti sebuah dendang lagu yang keluar dari mulut 'Enya'.
"Siapa namamu?" tanyaku kepada mahasiswi baru itu...
"Polytron, Kak" jawabnya. ..duh merdu sekali suaranyaaaaaaa...teriakku dalam hati.
"bukan nama Ospek-mu,  nama asli mu siapa?" tanyaku lagi dengan intonasi yang sengaja kubuat lebih tegas dan (sok) berwibawa...hahahahaha... - di kampus kami memang mempunyai budaya ospek yang unik, setiap mahasiswa-mahasiswi diwajibkan memilih nama panggilan selama masa 'orientasi pengenalan kampus' (ospek) dengan nama merk-merk dagang yang beredar di Indonesia.
"nama lengkap saya...Raden Roro Siti Aisha Tirtapraja, biasa dipanggil Icha oleh keluarga dan teman-teman saya, Kak" jawab si Mahasiswi pemilik suara 'Enya' tersebut, sambil mendongakkan kepalanya, yang selalu ditundukkan sepanjang 'obrolan' senior dan junior berlangsung.
'...waaah maniiis...matanya bagus, unik...' kegiranganku dalam silent mode...
"terima kasih atas info namanya, nama saya Adit, panjangnya Adit Perdana Sasmito. Panggil saja Adit" responku dengan cepat sebelum si makhluk manis bermata unik dan indah ini menundukkan kembali kepalanya, dan sebelum rekan-rekanku sesama senior mendengar perbincangan kami.
Icha tersenyum...

******

"Woy Dit, helllooooo..." tegur Wisnu kepadaku, agak keras...mengagetkanku, menyadarkanku dari lamunan beberapa detik ke waktu dimana aku dan Icha pertama kali bertemu.
"maaf...maaf...maaf kawan" aku berdiri, membereskan box plastik makan siangku yang berwarna hijau dan berjalan menuju dapur untuk mencuci peralatan makanku...
Siang hingga sore aku mencoba untuk berkonsentrasi pada beban kerja yang menjadi tanggung jawabku. Berusaha keras untuk tidak terjebak dengan melankolis masa lalu...namuuun...berat sekali...masa lalu itu berkelebatan di depan mata ku...bergantian 'mengganggu'-ku...

Posted on Tuesday, November 26, 2013 on dwiks.com

Monday, November 25, 2013

SEBUAH TANGGUNG JAWAB

Hari ini aku sedikit kesal (maaf Ya Robb) karena sendok ku banyak yang hilang. Aku memang sengaja membawa sendok dari rumah, karena seringnya tidak kebagian sendok di kantor.

Sore tadi ketika aku ingin menyiapakan teh manis untuk berbuka puasa, aku mencari-cari sendokku. Baik sendok kecil maupun sendok yang besar, keduanya raib entah ke mana. Mau ambil ke pantry, aku agak lemas karena pantry berada di lantai dasar, sedangkan ruanganku ada di lantai 5, dan harus naik tangga pula, tapi alhamdulillah...aku beruntung ada seorang teman yang juga membawa sendok dari rumah dan tidak sedang sedang menggunakannya, jadi bisa aku pinjam sendoknya.

Aku paling tidak suka, kalo ada orang yang pinjam barang pribadiku, tapi tidak bertanggungjawab untuk menjaga barang pinjamannya. Tadi juga ada yg meminjam garpu ku, tapi dia meninggalkannya di rooftop dalam keadaan kotor tergeletak begitu saja, hadeeeh benar-benar tidak bertanggung jawab. Dan yang meminjam sendok aku, tadi diam saja, seolah tidak mendengar teriakan aku yg berkali-kali bertanya "ada yg pinjam sendok aku tidak?" Entahlah dia mendengar atau tidak, yaah semoga saja dia tidak mendengar, kalo mendengar tp pura-pura tidak mendengar, itu mah keterlaluan. Oh iya, jarak duduk orang itu hanya selang 2 orang dari meja kerjaku.

Sebenarnya, aku tidak keberatan meminjamkan barang pribadiku, tapi jika sudah selesai tolong ditaruh di tempat semula. Jangan sampai ketika aku akan menggunakan, barang itu tidak ada ditempatnya, dan akhirnya aku jadi meminjam kepada orang lain.

Aku memang tidak bisa berharap orang lain untuk bersikap sama seperti diriku, yang selalu takut membuat rusak atau hilang barang orang lain yang aku pinjam. Tapi menurutku, dengan menjaga barang orang lain yang kita pinjam, berarti kita menghargai yang empunya barang tersebut, dan sebagai rasa terima kasih juga tentunya.

Lagipula itu merupakan suatu bentuk tanggung jawab, ketika si empunya barang mempercayakan kita untuk meminjamkan barang pribadinya. Bagaimana kita bisa memikul tanggungjawab yang lebih besar, jika kita tidak bisa bertanggungjawab pada hal-hal yang kecil seperti itu. Dan bentuk tanggungjawab juga, jika mereka yang meminjam mengakui bahwa ia lalai dalam menjaga barang yang dia pinjam. Itu lebih aku hargai, dan lebih bisa memaklumi.

Sunday, November 24, 2013

SUAMIMU ADALAH BOSKU - Section 1

"Assalamualaikum, selamat pagi semuaaaa" sapa sang Direktur muda diiringi senyum hangat nya. Seketika ruangan kami yang dingin seolah menjadi hangat karena senyum dan sapanya nya itu. Kami pun serempak menjawab "pagi paaak". Lalu sang direktur melambaikan tangan sambil kembali berujar "silahkan dilanjutkan kerjanya yah" lalu ia pun melangkah masukk ke ruang kerjanya.

Pak Kafka adalah salah satu Direktur di perusahaan tempat aku bekerja. Beliau termasuk dalam jajaran Top Manajemen, dan direktur yang paling muda. Bulan April lalu beliau baru berulang tahun yang ke 30 tahun.

Hmmm... Aku teringat ketika aku menjalani interview di perusahaan ini, aku pikir dia salah seorang karyawan sepertiku di salah satu perusahaan yang ada di gedung perkantoran ini. Penampilannya yang sederhana dan sikapnya yang sopan telah membuat aku terkesima. Ketika kami akan keluar dari lift, dia yang memencet tombol open dan mempersilahkan saya keluar lebih dulu. Dan aku kaget bukan kepalang karena salah satu direktur yang akan mewawancara saya adalah orang yg saya temui di lift. Dan ternyata dia baru menggunakan dasi dan jas ketika berada di kantor. Aaah memang hebat direktur ku ini, tampan, pintar, kaya, sopan dan baik hati. Oh iya, dia juga taat menjalankan ibadah agamanya.

"Mas Adit... Nanti jam 2 meeting sm Pak Kafka yah" lamunanku buyar oleh suara Tita sekertaris pak Kafka. "Nanti aku email, aku mau ke toilet dulu" lanjut Tita seraya menuju lorong arah toilet.

Pukul 2 kurang 5 menit, Pak Kafka masuk ke ruang meeting, tepat ketika aku sedang membersikan kaca jam tangan ku yang terlihat berminyak. "Siang semua...terima kasih ya semua sudah ngumpul" tidak lama kemudian Tita masuk dengan membawa paper bag berukuran sedang. Di tangan kanannya juga membawa beberapa  dokumen.

"Oke, karena sudah kumpul, saya akan mengumumkan suatu hal yang penting bagi saya. Tita, coba tolong dibagikan" Tita mengambil paper bag yang tadi dia bawa, dan berkeliling membagikan sesuatu, setelah sebelumnya membaca nama yg ada di label nama. "Seperti undangan" gumamku dalam hati. Ternyata benar, ketika Tita sampai di dekatku dan memberikan undangan berwarna beige itu seraya berkata dan tersenyum "ini buat mas Adit"

Setelah semua staff yang hadir dipastikan sudah mendapat undangan, Pak Kafka lalu berkata "oke, kalian pasti kaget mengapa tiba-tiba saya mengajak meeting di luar dari jadwal meeting kita. Secara pribadi saya ingin mengundang kalian, teman-teman saya untuk hadir pada acara pernikahan saya. Untuk staff lain, nanti Tita akan menempel di mading. Saya harap kalian serta semua staff kalian akan hadir memberikan doa pada saya dan calon istri saya minggu depan. Nah, sehubungan dengan itu saya akan cuti kurang lebih 3 minggu, karena setelah acara resepsi pernikahan, rencananya kami akan menunaikan ibadah umroh. Selama saya cuti, wewenang tertinggi akan saya limpahkan kepada Bapak Arya selaku wakil saya di divisi kita. Untuk itu, sekarang saya ingin mendengar progress dari masing-masing Project Manager mengenai update project kalian, dan masalah atau kendala yang ditemui serta cara kalian memecahkan masalah tersebut"

Kemudian satu persatu Project Manager melaporkan progress dari project yang kami tangani. Meeting yang cukup panjang, karena ada 6 Project Manager yang masing-masing menangani 2 - 3 project. Giliran ku sudah lewat, sekarang aku bisa santai menikmati cemilan sore yang disiapkan oleh Tita, sang sekertaris. Hmmm singkong keju, kesukaan si Bos. Seperti yang saya pernah bilang, bos yaang satu ini juga sederhana terlihat dari makanan kesukaan, singkong goreng yang ditaburi keju, yaah walaupun tetap ada unsur western nya, tapi tetap saja..singkong..hehehe

Sambil makan cemilan dan sedikit mendengar laporan dari teman-teman, saya membuka undangan pernikahan Pak Kafka yang dari tadi menggoda saya untuk segera membukanya, tapi suara berisik plastik pembungkusnya mengurungkan niat saya, takut mengganggu meeting, lagipula teman-teman lain juga belum ada yang membuka undangan itu, karena konsentrasi kepada meeting.

Setelah semua peserta meeting selesai laporan, tibalah acara obrolan santai sambil mencicipi cemilan. Lalu temanku Wisnu berujar "Pak, ceritakan dong awal pertemuan Bapak dengan calon istri, kali aja bisa jadi inspirasi saya dapat istri juga" Wisnu tersenyum sambil membuka undangan pernikahan Pak Kafka. "Waah kamu bener mau tau Wisnu? Kamu mah kebanyakan pacar sih, jadi susah deh milih yang mana untuk dijadikan istri" canda Pak Kafka menggoda Wisnu. "Wah calonnya keturunan darah biru, namanya ada Raden Roro nya" Wisnu kembali berseru "eh benar kan Rr itu Raden Roro?" Tanya Wisnu meyakinkan ucapannya. 

Aku jadi penasaran, aku jadi ikut membuka undangan tersebut. Dan aku terkejut, sungguh amat terkejut ketika membaca nama calon istri Bos kesayangan ku itu " Raden Roro Siti Aisha Tirtapraja" nama itu sangat aku kenal. Seketika tubuhku lemas, seakan melorot dari kursi yang aku duduki. "Pertemuan kami bisa dibilang takdir yang menuntun, dan saya percaya Jodoh itu akan bertemu walau di saat kita tidak sedang mencarinya. Karena pada saat itu, saya betul-betul sedang pasrah dan ikhlas menerima kegagalan hubungan percintaan saya yang terdahulu" Pak Kafka mulai bercerita. Aku yang masih merasa lemas, dan yang tadi berniat utk meninggalkan ruang meeting itu, jadi ingin tau awal pertemuan Pak Kafka dengan Icha, wanita yang pernah mengisi hari-hariku 4 tahun yang lalu.

"Dia menelpon saya karena dia bilang baru saja menemukan dompet saya, mungkin Tita ingat, saya pernah heboh mencari-cari dompet saya setelah saya makan siang di Mega Kuningan? Nah kejadian itu awalnya" ucap Pak Kafka sambil menoleh ke arah sekretarisnya. Tita mengangguk tanda dia mengingatnya. "Setelah saya bertemu dengannya untuk mengambil dompet saya, kami jadi sering ngobrol lewat telepon ataupun bertemu langsung. Dia teman yang enak di ajak ngobrol ataupun diskusi, wawasannya luas, pintar dan shalihah. Sikap nya yang terakhir ini yang makin membuat saya mantap untuk mendekatinya, karena keshalihan nya tercermin jelas dari tutur kata dan prilakunya yang tulus. Saya tidak pernah bertemu dengan wanita seperti dia. Yang membuat saya tidak berkutik hahahaha. Akhirnya saya berniat serius meminangnya. Karena keluarganya juga luar biasa. Pertama kali mengunjungi rumah keluarganya, suasana hangat dan damai langsung menyelimuti hati saya, dan semakin saya mengenal seluruh anggota keluarganya, saya terasa berada di tengah-tengah keluarganya, dan yang saya rasakan itu makin memantapkan hati saya untuk meminangnya, Insya Allah dia Jodoh pilihan Allah SWT untuk saya, aamin...Saya mohon doa dari kalian semua ya, untuk kelanggengan Rumah tangga saya" pinta bos ku mengakhiri meeting hari itu.

Akupun kembali ke meja kerja ku. Efek dari tubuhku yang lemas setelah membaca undangan pernikahan bos ku tadi, kini aku sama sekali tidak bisa fokus bekerja, akhirnya aku memutuskan untuk izin pulang lebih cepat dengan alasan tidak enak badan. Tapi aku putuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah dan memutuskan untuk pergi ke cafe langgananku di kawasan Menteng. Siapa tau aku bisa lanjutkan pekerjaanku di sana, karena cafe itu terkenal dengan koneksi wifi nya yang bagus. Ternyata di cafe itu pun konsentrasi ku belum pulih, pikiranku masih dipenuhi tentang undangan pernikahan bos ku. Aku ambil undangan itu dari dalam tasku. Aku baca kembali nama calon mempelai wanita dan nama ayah dan ibu calon mempelai wanita. Dan terakhir aku pastikan alamat tempat akad nikah akan dilaksanakan. Aku menghela nafas ku yang semakin terasa berat. Aku merasakan sesak di dadaku. Alamat itu benar-benar alamat rumah yang pernah menjadi rumah keduaku. Rumah yang hangat, rumah yang sebagian nama anggota kkeluarganya tertera dalam undangan itu. Ingatan ku melayang kepada beberapa kejadian 4 tahun yang lalu. Aku selalu ketiduran di ruang tamu rumah mereka, setiap selesai makan masakan mama nya. Masakan mama nya sangat enak sekali, apapun yang di masak, rasanya pasti enak sekali. Aah aku tersenyun sendiri. Senyum pahit yang membuat dadaku sesak. Kembali ku lihat nama calon mempelai wanita. Cha, selamat yah..kamu mendapat pendamping yang jauh lebih baik dari ku, sangat jauh lebih baik. Kamu memang pantas mendapat kan bos ku itu. Kalian memang sama-sama orang yang baik. Mungkin ini adalah balasan dari kesalahan ku di masa lalu. Kekhilafan ku di masa lalu terhadapmu. Tiba-tiba mataku terasa panas, seketika aku menarik nafas untuk menetralisir perasaanku.

Akhirnya hari pernikahan bos ku pun tiba. Aku berada dalam dilematis. Dalam satu sisi aku enggan untuk datang, karena aku tidak akan sanggup bertemu dengan keluarga mempelai wanita. Tapi disisi lain, mempelai pria nya adalah bos ku yang baik. Aku memang termasuk karyawan baru di kantorku, hingga aku belum pernah bertemu tunangan bos ku. Dan bos ku pun tak pernah memasang foto tunangannya di profil picture ponselnya. Jadi aku sama sekali tidak pernah menyangka Icha yang akan menjadi istri bosku.

Tempat resepsi pernikahan bos ku adalah salah satu hotel ternama di Jakarta. Lobby hotelnya nya pun sangat mewah. Masuk ke Ballroom tempat resepsi dilangsungkan semakin menambah kemewahan hotel itu. Istriku pun takjub melihat kemewahan ballroom hotel ini. Dia takjub dengan hamparan bunga mawar dan lily putih. Ya ballroom ini dipenuhi bunga-bunga favorite Icha. "Kalo kamu menikah dengan ku, aku tidak akan sanggup menggelar pesta resepsi semewah ini untukmu cha" gumamku dalam hati.

Menuju pelaminan kami harus melewati red carpet. Tiba-tiba aku bertemu dengan Kian satu-satunya adik Icha. "Eh mas apa kabar?" Tanyanya sambil menjabat tanganku. Dari wajahnya kelihatan sekali, ia kebingungan. Mungkin dia sambil bertanya-tanya kenapa aku bisa ada di resepsi kakaknya, yang kemungkinan besar kakaknya tidak mengundangku. Setelah bersalaman dengan istriku, dia pamit untuk meninggalkan aku dan istriku.

Masih dari red carpet, aku melihat teman-teman Icha yang juga teman-temanku melambaikan tangan ke arahku. Aku tersenyum sambil melambaikan tanganku juga. Tibalah sampai aku dipelaminan untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Seperti adiknya, kedua orangtua Icha pun terkejut melihatku. "Eh Nak Adit, apa kabar? Lama tak jumpa yah?" Sapa papa Icha dengan senyum yg ramah. "Terima kasih ya sudah datang" giliran mama nya Icha menyapaku dengan ramah. Senyum tulus mereka masih sama seperti 4 tahun yang lalu. "Selamat om, tante.." Aku menjawab dengan singkat. Lalu tibalah untuk bersalaman dengan Pak Kafka dan Icha. Jantungku berdegup kencang. Ya Tuhan, kuatkan aku. "Terima kasih ya Dit sdh datang. Sayang, Adit ini manager baru di kantor, tapi dia adalah salah satu manager terbaik" Pak Kafka memperkenalkan aku kepada Icha. Icha tersenyum, dia terlihat sangat cantik dan pangling dalam busana pengantin adat sunda. Busana pernikahan yang memang dia idam-idamkan untuk dikenakan saat ia menikah. Raut kebingungan sangat jelas terlihat dari senyum dan wajah cantiknya. Astaga, dia terlihat makin cantik sekarang. "Adit ini juga teman lamaku sayang" Icha memperkenalkan diriku. "Selamat ya Icha, semoga langgeng dan bahagia. Suamimu adalah bos ku" ucapku sambil tersenyum dan menyalaminya. Tangan ku menjadi dingin ketika tanganku menyentuh tangan Icha. "Terima kasih Ya Dit, gak nyangka kita akan bertemu di sini" jawab icha sambil tersenyum.

Ketika selesai menyalami kedua mempelai pelaminan, aku menemui teman-teman ku yang juga teman Icha. Hanya basa basi sebentar, karena aku tidak nyaman berada di tengah-tengah mereka. Karena sebagian besar mereka mengetahui kisah cintaku dengan Icha. Aku merasa terpojok dan aku merasa mereka menertawakan aku seraya berkata "lihat lo sekarang, suami icha lebih oke dari lo, itu semua hadiah terindah atas kekecewaan Icha terhadap perbuatan lo yang meninggalkan Icha begitu saja" tanpa sadar aku menggelengkan kepala. "Eh gw makan dulu yah" dengan cepat aku berpamitan kepada mereka. Bergegas ke tempat hidangan yang telah di sediakan. Dan tidak berniat kembali menemui mereka. Setelah mencicipi beberapa hidangan, aku mengajak istriku untuk pulang dengan alasan kepalaku pusing. Aku memang tidak merasa nyaman berada di tempat ini. Biarlah, aku melewati foto bersama mempelai dan rekan sekantorku. Aku pun tidak akan sanggup melihatnya. Entah, apakah aku sanggup tetap berada di kantor ku sekarang. Karena aku merasa "Takdir pun tidak membiarkan aku lepas dari kesalahanku, sehingga Takdir membuat aku kembali bertemu denganmu, karena kini suamimu adalah bosku"

Wednesday, November 6, 2013

SUSHI ADDICT


Dulu....ketika aku masih bekerja di daerah Mega Kuningan, ada seorang teman yang gemar sekali makan-makanan jepang yaitu sushi.

Aku tidak pernah mau di ajak oleh nya, walau dia bilang "ada yang mateng kok". Karena tetap aja terbayang olehku makanan mentah...iiuuhhh... hahaha...


Tapi ketika beberapa bulan lalu aku dipaksa untuk ikut makan sushi, saat itulah kali pertama aku datang ke restoran sushi. Aku memesan makanan yang matang tentunya. Memesan soup, salad, tempura dan teh "ocha" panas.

Dan sampai sekarang aku benar-benar ketagihan makan sushi.

Tapi aku lebih suka makan sushi di tempat pertama kali aku makan sushi yaitu Sushi Ya. Rasanya pas bangeet... aku pernah coba makan di restoran Sushi yang lain tapi rasanya kurang cocok, aku pesan makanan yang biasa aku pesan di Sushi Ya, tapi rasanya gak pas di lidahku. 

Padahal restoran itu adalah restoran sushi favorit bagi para pecinta sushi, katanya yang paling mendekati dengan di Jepang, dan Sushi Ya mereka bilang gak berasa Sushi nya. Hhmm...mungkin karena aku bukan pecinta sushi sejati kali yaah...hehehe...Biarlah...yang penting sekarang aku sudah berhasil untuk menambah 1 koleksi makanan favorit ku...

Jakarta, 6 November'13, tuh kan jadi pingin makan sushi lagi, padahal baru senin kemarin makan sushi :p

Tuesday, October 29, 2013

(MASIH) JADI GADIS KECIL KESAYANGAN BAPAK

Weekend lalu, adik dan adik iparku pindah ke rumah di sebelah rumah Orangtua ku, atau bisa dikatakan pavilliun rumah kami.

Aku dan mama berniat menyiapkan beberapa hidangan sederhana. Sambil memasak kami ngobrol macam-macam, termasuk senangnya mama kumpul lagi dengan anak-anaknya, bahkan tambah 1 anak.

Di tengah pembicaraan kami, aku memberanikan diri bertanya pada mama, "naaah kan di rumah sekarang ada Dadan dan Iis nih ma, jadi sekarang aku boleh ya ambil kerjaan yang di Kebon Jeruk dan kos dekat kantor? Karena ternyata tawaran nya masih berlaku, aku kan juga sekarang jadi gak khawatir juga ninggalin Mama dan Bapak" ucap ku mengakhiri pertanyaan. "Ini gimana sih, yang satu ngedeketin, eeh yang satu lagi mana mau jauh, sama aja bohong dong" jawab Mama sambil cemberut. "Apa Mama mesti cerita lagi kejadian waktu itu saat Bapakmu nangis?" Lanjutnya dengan raut wajah yang sedih.


Aku jadi teringat ketika beberapa bulan yang lalu aku bercerita tentang adanya tawaran dari sebuah perusahaan iklan ternama di daerah kebun jeruk - Jakarta Barat. Karena lokasi yang lumayan jauh, aku berniat untuk kos saja di dekat kantornya. Tapi kedua Orangtua ku melarang, dengan alasan nanti makannya gimana? Kalo sakit gimana? Kalo cape gimana? Dan banyak lagi pertanyaan yang intinya melarang aku keluar dari rumah sebelum aku menikah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat ku jawab dengan alasan "aku bukan anak kecil lagi, bisa urus itu semua, jangan khawatir".


Tapi ketika beberapa hari kemudian aku tanyakan lagi jawaban boleh tidaknya aku kos, jawaban Mama kali ini membuat aku tak berkutik, dan akhirnya pasrah dan ikhlas untuk melepas tawaran itu. "Teteh tega ninggalin kami berdua? Kalo tiba-tiba kami sakit bagaimana? Siapa yang merawat kami lagi? Kalo tengah malam jantung atau asma Bapak kambuh gimana? Sebetulnya bukan hanya Mama yang berat, besok pagi nya ketika malam Teteh minta izin kos, Bapak bilang "bilangin anaknya ma, rayu biar gak kos, kalo Teteh keluar dari rumah karena dibawa suaminya Bapak gak masalah, ada yang tanggungjawab. Tapi kalo sendirian kos jauh dari rumah, Bapak gak mau, gak tega, karena bagi Bapak Teteh tetep jadi gadis kecilnya Bapak. Pokoknya Bapak gak ikhlas...trus kalo ada apa-apa sama Bapak, Bapak ingin anak-anak ada deket Bapak. Dan Bapak bilang begitu sambil nangis teh, berarti kan memang bener Bapak gak mau Teteh kos, sebenarnya seorang ayah itu di depan anaknya terlihat tidak khawatir, padahal dibelakang beliau khawatir. kalo teteh pulang malam, bapak yg cerewet minta mama telepon teteh, tanya sudah di mana" ucap Mama di akhir ceritanya.


Yaaah... Memang, sudah sebesar apapun anaknya, orangtua pasti akan tetep menyanyangi anak-anaknya tanpa pamrih.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk tidak lagi menghiraukan tawaran itu. Karena aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa ikhlas dan ridho kedua orangtua. Karena Ridho orang tua adalah ridho nya Allah SWT.


Jakarta, 29 okt'13, 21:52, akhirnya bisa nulis lagi, setelah 2 hari tepar...reaksi obat mulai bekerja, ngantuuuukkk...

Monday, October 28, 2013

MEDIA @ADVERTISING AGENCY

Nah sekarang tiba waktunya untuk sharing dunia yang sudah aku geluti selama 13 tahun. Walau sudah selama itu, aku juga masih banyak belajar, karena dunia media berkembang dengan pesat. Untuk Dunia media, mungkin akan aku tulis dalam beberapa tulisan, rencana nya akan aku kupas sedetail mungkin, skasus demi kasus, sesuai pengetahuan ku. untuk tahap awalnya, akan aku share secara general dulu yaa...


Divisi media dalam sebuah perusahaan advertising, merupakan salah satu divisi yang berperan penting.
Media merupakan jembatan antara para klien yang ingin pasang iklan dengan media-media yang akan dipasangi iklan.

Media-media yang akan di pasangi iklan di bagi menjadi 2 bagian :
1. Above the line
Terdiri dari media TV, Print, Radio dan online/digital.
2. Below The line
Terdiri dari media luar ruang seperti Billboard, LED TV, TV building, TV airport dll

Karena tugas divisi media adalah sebagai penghubung antara klien dengan media house (media yg akan dipasangi iklan), maka divisi media harus bisa menjaga hubungan baik dengan para awak media house. Tingkat kedekatan pun tidak lagi seperti hubungan klien dengan media (adv agency itu klien nya media house), tapi sudah seperti teman ataupun sahabat, karena kami sering hang out bareng diluar pekerjaan. Bahkan sampai ada yang menjalin hubungan asmara dan sampai menikah.

Tingkat kedekatan dengan media house harus dibangun dan dijaga hubungan baik nya, karena dunia iklan itu sempit, akan berputar di situ-situ saja, walaupun pindah ke agency lain, pasti akan ketemu dengan anak-anak media yang itu-itu saja, selain itu kalo kami nego discount, benefit, deadline materi iklan atau posisi iklan biar di kasih hahahaha...kidding... Eh tapi emang bener sih.. :D

Dalam divisi media, terdiri dari beberapa staf ahli, yaitu :
1. Media planner/strategic planner
    Bertugas untuk membuat media strategy ataupun media rekomendasi yang disertai analisa dan data 
    pendukung dalam menentukan media apa saja yang akan dipilih suatu produk yang akan melakukan 
    kampanye iklan. Juga mereview media rekomendasi yang telah dijalankan serta mereview pergerakan 
    kompetitor dalam bentuk data analisis.
2. Media implementer
    Bertugas dalam mengimplentasikan/melaksanakan rekomendasikan oleh media planner yaitu dengan 
    membuat media plan detail yang harus mendapat persetujuan klien.
3. Media Buyer
   Bertugas untuk melakukan pembelian spot/space iklan berdasarkan media plan detail yang sudah disetujui      klien.
4. Media monitoring
   Bertugas untuk memantau pergerakan iklan klien yang sedang berjalan dan memantau pergerakan iklan     
   kompetitor.
5. Media support
   Bertugas membantu pekerjaan dari ke 4 staf di atas, lebih ke proses administrasi, menyediakan semua 
   harga iklan, mengirim materi iklan, mengecek bukti iklan, sampai ke proses administrasi untuk keperluan 
   penagihan.

Proses kerja divisi media meliputi :
1. Menerima brief dan data tentang produk yang akan menayangkan iklan.
2. Meeting internal media untuk diskusi pembuatan media rekomendasi dan media strategi.
3. Menyiapkan data penunjang untuk menyusun media strategy.
4. Pembuatan media strategy dengan memilih media yang digunakan serta berapa banyak spot iklan yang 
    akan digunakan.
5. Presentasi ke klien
6. Setelah klien menyetujui media strategy yang di ajukan, dilanjutkan pembuatan media plan yang lebih 
    detail, disertai tanggal penayangan.
7. Setelah plan detail disetujui, mulailah melakukan pembelian spot iklan pada media-media yang telah dipilih.
8. Ketika iklan sedang ditayangkan, akan ada proses monitoring iklan, apakah penayangan sesuai dengan 
    yang setelah dibeli
9. Setelah selesai penayangan, akan ada proses penagihan yang disertakan dengan bukti tayang iklan.

Dalam menganalisa data, divisi media memerlukan beberapa tools. Untuk TV menggunakan tools yang bernama ariana. Untuk memperoleh data printa menggunakan tools yang bernama adquest Millenium. Kedua tools dapat kami peroleh dengan berlangganan kepada perusahaan researc AC Nielsen.

Demikian sharing tentang divisi media kali ini. Karena perlu beberapa tulisan untuk membahas lebih detail.

Jakarta, 26 okt'13, bersambung...

Saturday, October 26, 2013

BBM FOR ANDROID


Saat ini dunia komunikasi sedang dihebohkan dengan aplikasi BBM yang ada di android. Aplikasi ini menuai pro dan kontra, ada yang antusias mendownload dan mempublikasikan nomor pin nya di semua social media, tapi ada juga yang menanggapi nya dengan biasa-biasa saja, seperti aku yang sama sekali tidak terpengaruh, aku sama sekali tidak tertarik sedikitpun untuk mendownloadnya.


Karena dari awal aku sebenernya memang tidak mau menggunakan BB dulu incaran saya adalah smartphone yang namanya mirip nama buah. Bahkan bos di kantor ku yang dulu sampai memberikan bonus sebuah BB yang aku gunakan hingga sekarang, karena gemes melihat aku yang tak kunjung beli BB hahahaha

Sebenarnya aku ingin sekali move on dari BB ke smartphone buah itu atau android, tapi karena alasan penunjang pekerjaan ku, mau tidak mau, suka atau tidak suka, aku harus tetap menggunakan BB dan memilih menggunakan android juga. Makanya ketika ada aplikasi BBM hadir di android, aku sama sekali tidak tertarik mendownloadnya. Lha wong saya ingin pake android krn menghindari BBM tapi kok ya disuruh download BBM lagi, hadeeeh cape deeh...

Dan untuk teman-temanku yang menggunakan BBM di android, dan meminta aku untuk accept pin nya, dengan tegas aku bertanya, mau pake yg mana? BBM di BB atau BBM di android? Pilih salah satu aja, karena aku hanya akan menyimpan 1 kontak saja untuk 1 orang hehehe bodo amat di bilang galak, abisnya contact list di BBM aku jadi banyak banget siih, harap maklum yaaa...
Lucunya lagi, ada beberapa teman yang dulu tidak mau menggunakan BB karena alasan lemot atau apalah, dan suka menjelek-jelekkan BB serta meledek pengguna BB, tp kini mereka rame-rame mendownload BBM di android, Dan makin lebih lucu lagi mereka rame-rame publish pin BBM nya atau minta pin BBM nya di add hadeeeeh gak jelas emang orang Indonesia yah..

Pesan moralnya adalah jangan sekali-kita merendahkan sesuatu hal/orang lain, karena di lain waktu siapa tau kita akan membutuhkan apa yang sudah direndahkan itu, dan bersiaplah jika dunia akan menertawakan kalian yang pernah merendahkan sesuatu hal/orang lain

Jakarta, 25 okt'13, demam nya sudah mulai reda, tapi suaranya mulai serak :(

Wednesday, October 23, 2013

YANG JAGO PRESENTASI, PASTINYA CLIENT SERVICE

Hari ini, aku melanjutkan sharing tentang dunia iklan, tapi kali ini aku tidak urut membicarakan divisi media terlebih dahulu, seperti urutan di tulisan ku "Advertising Agency Full Service"

Kali ini aku akan mengulas divisi client service (Selanjutnya kita sebut CS yah, biar gak kepanjangan :p). Divisi CS merupakan penghubung antara pihak klien dengan divisi kreatif dan media. Pihak CS akan menjembatani keinginan klien dalam mempromosikan produk-produk nya. CS lah yang biasanya akan merima brief sebelum proses penayangan iklan.

Proses awalnya, CS akan membuat strategy marketing nya. Dari mempelajari produk secara menyeluruh,  pergerakan kompetitor, dan kadang membuat riset yang berkaitan dengan produk klien.

Karena CS adalah frontline, aku rasa...sebaiknya CS juga membekali ilmu dasar bidang kreatif dan media, walau tidak terlalu detail sepertt dunia CS, karena secara garis besar klien pasti bertanya kepada CS lebih dahulu. Barulah nanti jika ada presentasi besar secara keseluruhan, tim kreatif dan media harus hadir.

CS juga sebaiknya mengetahui schedule pekerjaan yang sedang dilakukan oleh tim kreatif dan media, apakah tim nya sedang overload atau tidak? Jadi apabila klien menentukan deadline atas suatu pekerjaan, tim CS dapat memberi masukan kepada klien atas waktu deadline yang harus dipenuhi, kapan tim kreatif dan media dapat menyerahkan tugas kepada klien, yaaah setidaknya mencoba bernegoisasi (gak akan tau hasilnya kan, bila kita tdk mencoba

Divisi CS biasanya akan diberikan target billing oleh perusahaan, dan akan ada reward serta punishment tentunya, bila mereka dapat atau tidak memenuhi target billng tersebut. Dalam divisi marketing, selain tim CS ada juga didalamnya tim NBD (New Bussines Development) yang tugas nya berbeda dengan tim CS. Kalo tim CS bertugas untuk maintenance klien yang sudah ada, sedangkan NBD bertugas untuk mencari klien baru.

Tim CS beranggotakan beberapa anak merketing, di dunia advertising biasa disebut AE (account executive), lalu tingkatannya account manager dan atasannya account director. Dalam perusahaan iklan biasanya memiliki beberapa klien, dan tim CS biasanya dibuat beberapa tim, dan akan di pimpin oleh seorang Group Head. Tingkatan Group Head, ada di bawah kepemimpinan account director tapi di atas account manager.

Tidak seperti divisi Kreatif dan Media, tidak ada perusahaan iklan yang hanya terdiri dari Divisi Client Service saja. Biasanya Client service harus tetap ada di perusahaan iklan yang hanya sebagai "Butik Kreatif" dan "Media Specialist". Tapi Peranan tim Clien Service sangatlah, karena biasanya yang jago presentasi adalah orang-orang dari tim Marketing/Client Service. Dalam dunia periklan, jarang sekali ditemukan seorang pemimpin perusahaan dari kalangan Kreatif atau Media, kalaupun ada sangatlah jarang.

Jakarta, 23 Okt'13. 19:09, Still in office, Menanti hujan reda....dingiiiiinnnn.....bbbrrrr....

Tuesday, October 22, 2013

DUNIA FUNKY... YA... DUNIA KREATIF

Seperti janji ku kemarin, saya akan mencoba untuk melanjutkan sharing tentang dunia iklan. Kali ini saya akan mencoba mengupas tentang dunia kreatif, yang saya ketahui sebagian kecil.


Divisi kreatif sangat penting dalam perusahaan advertising. Banyak yang bilang divisi kreatif adalah dapur dari perusaah tersebut, tanpa mengecilkan divisi yang lain, divisi kreatif adalah ujung tombak suatu perusahaan iklan.
Karena jika ide, konsep dan desain yang dibuat oleh divisi kreatif disetujui oleh klien, maka biasanya di ikuti oleh penayangan iklan nya akan di tangani oleh perusahaan iklan yang sama.
Pembuatan materi iklannya pun beragam, dari materi TVC, print ad, radio dan media luar ruang seperti billboard.

Proses pembuatan materi iklan di awali oleh penerimaan brief dari tim client service atau langsung dari klien. Selanjutnya, akan ada proses pencarian ide dalam diskusi internal  yang disebut "brain storming" masing-masing individu dipersilahkan mengeluarkan ide-ide untuk dijadikan konsep.

Setelah ide dan konsep disetujui internal, tahap selanjutnya proses pembuatan desain untuk materi print, storyboard untuk materi TVC dan script untuk materi iklan radio.
Tidak jarang, klien meminta presentasi materi-materi iklan tersebut harus disertai dummy. Misalnya materi TVC dibuat secara animasi terlebih dahulu disertai audionya.
Kemudian materi radio juga sudah berupa dummy materi iklan dengan suara non profesional. Setelah semua siap barulah presentasi besar didepan klien.

Selanjutnya, setelah semua konsep dan desain materi iklan disetujui, mulailah pembuatan " the real advertising material"

Untuk materi tvc, biasanya akan di mulai dengan pemilihan model iklan, yang kadang melalui manajemen artis atau model agency. Sambil jalan, mulai dilakukan pitching production house. Setelah semua oke, maka proses syuting pun dapat segera dimulai. Dipimpin oleh sutradara dan DOP (director of photography).
 Setelah syuting selesai, akan ada prosen online dan offline yaitu memilih gambar yang akan digunakan dari stockshoot yang ada, serta proses penyatuan gambar, dan penyempurnaan kualitas gambar. Setelah itu ada proses mixing yaitu pengisian suara. Selanjutnya setelah disetuji klien, proses penggandaan materi iklan dalam bentuk betacamp SP.  Karena stasiun TV hanya menerima materi iklan dalam bentuk betacamp. Pengiriman materi iklan harus disertai dengan Surat Tanda Lulus Sensor yang dikeluarkan oleh Lembaga Sensor Film.
Biasanya STLS ini akan di urus oleh PH (tapi aku juga biasa urus STLS, sdh punya channel di sana :p). Durasi iklan biasanya berdurasi 60 detik, 30 detik, 15 detik dan 5 detik. Lalu pembuatan Running Text dan super impose untuk pembelian sponsorship.

Selanjutnya pembuatan materi iklan print. Setalah desain di setujui, bila mengunakkan model, akan dilakukan pemotretan. Setelah desain selesai di buat lengkap dengan headcopy dan body copy, akan dilakukan proses DI (nah ini kepanjangan apa yah? Lupa) yang bertujuan memperbaiki segi kualitas gambar, misalnya menghilangkan urat-urat yang terlihat pada bagian tubuh model, setelah itu masuk ke proses FA (final art) lalu selanjutnya materi iklan disesuaikan dengan ukuran media placemen, 1 hal kah, setengah halaman kah atau junior page dan mungkin quarter page.  Setelah sudah sesuai dengan ukuran iklan, baru lah materi iklan dikirim kepada media print. Pengiriman iklan saat ini pun lbh simple dan mudah. Cukup kirim via internet.
Tidak seperti dulu harus melalui proofprint yaitu materi iklan yang sudah dicetak.

Materi iklan radio commercial. prosesnya di awali dengan approval script oleh klien, lalu memilih talent pengisi suara dilanjutkan dengan proses recording. adio commercial berdurasi 60 detik. Materi iklan juga dapat diproduksi  oleh radio. Dan biasanya lebih murah harganya, talent nya menggunakan penyiar radio, tapi jika penyiar radio nya adalah selebritis juga seperti Ronal, Tike, Farhan dan Asri welas, biasanya ada fee tambahan untuk mereka. Lalu ada juga materi iklan yang bernama adlibs. Pihak klien hanya menyediakan script yang akan dibacakan oleh penyiarnya secara langsung. Biasanya adlips banyak dipilih karena lebih fleksibel dan dibawakan oleh penyiar radio dengan gaya yang sesuai dengan segment radio nya masing-masing.

Dalam divisi kreatif terdapat beberapa orang yang memegang peranan penting. Dipimpin oleh seorang Creative Director, ada seorang Art Director yang biasanya bertugas membuat desain gambar, lalu ada copy writer yang bertugas sebagai pembuat kata-kata, tegline untuk digunakan dalam meteri iklan.

Itulah sekelumit tentang proses kerja divisi kreatif. Tapi sesuai perkembangan jaman divisi kreatif tidak lagi hanya menjadi suatu divisi di sebuah perusahaan iklan full service. Saat ini ada perusahaan iklan yang hanya menangani bidang kreatif, hanya melayani pembuatan materi iklan, yang biasa di sebut "Butik kreatif"
Divisi kreatif sangat terkenal dengan dunia fungky, orang-orang kreatif biasanya asik-asik, suka guyon dan easy going. Karena mereka biasanya orang-orang dari kalangan seniman, yang kerjanya berkaitan dengan seni dan otaknya dipenuhi oleh ide-ide cemerlang.

Beda dengan divisi ku yang selalu berkutat dengan angka dan dunia statistic, biasanya kalo lagi stress ngobrol aja sama anak kreatif, setelah itu pasti fresh lagi, dan siap melanjutkan pekerjaan dan berkutat dengan angka-angka.

Dalam dunia kreatif, ada ajang penghargaan untuk insan kreatif, yang merupakan ajang bergengsi dalam dunia iklan, karena akan dipilih iklan terbaik setiap tahunnya. Ajang tersebut adalah "Citra Pariwara"
Untuk itu, orang-orang kreatif akan berusaha keras untuk mengejar piala itu. Perusahaan tembat bekerja aku sekarang, juga pernah mendapat penghargaan itu, pada tahun....

Oke, sharing tentang dunia kreatif cukup sekian, semoga dapat menambah wawasan kalian yang sudah mampir ke blog aku.

Jakarta, 22 Okt'13, 11:54, time to maksiiiiii.....

Sunday, October 20, 2013

ADVERTISING AGENCY FULL SERVICE

Aku bekerja di salah satu perusahaan advertising di Jakarta. Dunia yang sudah aku geluti sejak tahun 2000, woow ternyata sudah 13 tahun aja, tidak terasa...

Aku sendiri belum pernah sama sekali menulis tentang dunia kerjaku selama ini, dunia yang telah memberikan aku rezeky. Beberapa teman pun pernah bertanya tentang seluk beluk dunia iklan, "sepertinya menarik, cerita dong, atau kenapa juga gak lo tulis dunia lo itu, buat menambah wawasan kami yang pingin tau dunia iklan" ucap seorang teman beberapa waktu lalu.

Oke, baiklah..aku akan coba berbagi cerita dan pengalam tentang dunia iklan. Mungkin awalnya aku akan mencoba bercerita tentang saat pertama kali akku kecemplung di dunia ini ya hahaha....

Pada tahun 2000 tepatnya tanggal 20 juni, untuk pertama kalinya aku bekerja di sebuah perusahaan "betulan" setelah lulus kuliah bulan november tahun 2000. Melalui teman sma ku yang lebih dulu bekerja disana sebagai seorang sekretaris, tapi karena dasarya dia seorang accounting, dia hanya bertahan 6 bulan, sedangkan aku (tidak menyangka) bertahan 8 tahun di kantor itu.

Pertama kali aku bekerja di sana dengan posisi Media Admin. Seorang staff administrasi pada divisi media.

Dalam perusahaan iklan full service (karena ada perusahaan iklan yg hanya melayani satu bidang saja, media/kreatif saja), ada 3 divisi yang berperan penting sebagai ujung tombak perusahaan periklanan full service, yaitu : 
1. Divisi kreatif 
Divisi ini bisa dibilang dapurnya dari perusahaan, yang berugas untuk menyiapkan materi iklan, dimulai dari ide dan konsep, desain ataupun proses pembuatan materi iklan.

2. Divisi Media
Divisi media merupakan divisi yang bertugas untuk menyiapkan strategi komunikasi suatu produk yang akan melakukan penayangan iklan. Divisi media inilah yang menjadi jembatan antara klien dan media yang akan dipilih dalam menayangkan iklan, karena divisi media lah yang lebih banyak berhubungan dengan para pihak media, baik media print, radio, televisi, online dan media luar ruang (Billboard, LED dll)

3. Divisi Client Service
Divisi ini bisa dibilang divisi marketing. Divisi ini yang menjadi jembatan antara klien dengan divisi kreatif dan media yang ada diperusahaannya. Divisi ini juga menyiapkan strategi marketing secara keseluruhan.


Itulah gambaran kecil dari dunia advertising. Insya اَللّÙ‡ُ tiap hari nya, aku akan mengupas masing-masing divisi. Pembahasan divisi kreatif dan client service mungkin tidak sedetail divisi media, karena aku sendiri merupakan salah satu staff dari divisi media. Tapi saya akan mencoba untuk membahas sedetail mungkin.

Jakarta, 20 okt'13, 14:38, berada di tengah lautan snack ini sungguh menggoda iman huufftt..

Friday, October 18, 2013

MY LIFE IS MINE


Kenapa sih aku gak boleh menikmati hidup aku? Kenapa juga aku harus mengikuti hidup orang lain? Hidup ku adalah milik ku, hidup mereka adalah milik mereka.

Biarlah aku menjalani dan menikmati apa yang ada dalam hidupku, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan mereka juga harus menikmati segala kekurangan yang ada di hidup mereka, selain kelebihan yang mereka terima.

Kalo aku ada di posisi mereka, mungkin aku juga akan mengalami hal yang tidak menyenangkan seperti yang mereka alami. Begitu juga mereka, pasti akan menikmati segala hal yang memang harus disyukuri, jika bertukar posisi dengan ku.

Yang jelas aku sangat bersyukur atas apa yang aku miliki sekarang. Punya kantor yang tidak jauh dari rumah dan jam kerja yang lumayan tidak terlalu pagi. Jadi wajar dong aku bisa agak santai ke kantor, tidak perlu pagi-pagi buta berangkat ke kantor. Ngapain juga aku harus berangkat jam setengah 6 pagi, karena pasti aku sampe kantor jam 6 pagi dan sudah tentu kantor ku masih di kunci, dan akan sendirian berada di kantor, secara kantor akan mulai rame pada pukul 9 pagi.

Aku hanya menikmati apa yang ada dalam hidupku sebagai rasa syukur aku. Tapi aku juga bisa menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang ada.
Jadi tolong, jangan selalu membuat aku kesal, sebal dan marah dengan selalu mengungkit-ungkit soal cara aku menikmati hidupku. Karena semarah apa pun aku, tidak akan bisa aku ungkapkan, karena terkungkung norma-norma agama. Jadi tolong mengerti dan hargai perasaan ku..

Jakarta, 18 okt'13, 22:40, keseeeeelllll....sebeeeellll...tapi gak bisa marah hiks :(

Wednesday, October 16, 2013

MENULIS TANPA PAMRIH

"Suka nulis yah? Nama blog nya apa? kenapa suka nulis? Sejak kapan?". Pertanyaan-pertanyaan itu lah yang sering aku dengar dari beberapa orang, baik teman, saudara ataupun kerabat, ketika tau aku sering menulis di blog.

Kalo ditanya sejak kapan, mungkin sejak kecil. Dulu saat SD aku suka sekali pelajaran mengarang dalam bahasa indonesia. Lalu menulis diary, kegiatan yang tidak pernah terlupa setiap harinya. Bahkan pada saat diary sudah tidak jamannya lagi, aku tetap menulis di ponsel dan komputer. Ketika aku membuat blog, barulah tulisan-tulisan tersebut sebagian aku posting di blog.

Ketika membaca tulisan di blog ku, jangan berharap akan mendapatkan tulisan-tulisan yang layaknya tulisan seorang penulis profesional, karena aku tidak mempunyai pendidikan dalam bidang menulis. Aku hanya menulis apa yang aku rasakan dan apa yang aku pikirkan, menyelaraskan hati dan pikiran dalam menghasilkan sebuah tulisan. Memang, aku juga mencoba belajar untuk memperoleh pengetahuan dalam hal menulis, dengan banyak membaca buku dan blog-blog tertentu. Gaya menulis aku juga terispirasi dari beberapa teman yang juga seorang blogger ataupun blog dari orang terkenal, serta buku-buku yang aku baca. Aku juga akan bingung menjawab jika ada yang bertanya gaya tulisanku hahahaha...gaya suka suka kali yah..

Tapi aku bersyukur bila ada komentar dari teman-teman yang mengatakan tulisan ku "emosinya dapet", atau "kena banget", lalu "gw seperti ada di dalam tulisan itu", dan "bagus", juga "the better one of yours" ataupun "great". Itu semua adalah bonus, yup bonus...karena saat aku menulis aku tidak pernah memikirkan tentang bagaimana tanggapan dari orang yang membaca nya nanti, bagaimana komentar mereka ataupun protes mereka. Semua mengalir dari hati dan pikiran saat aku mulai merangkai kata.

Jakarta, 16 Okt'13, 19:05, on the last day of holiday...2 days to weekend hahahaha

Tuesday, October 15, 2013

TRAVELLOUS

Hari ini aku menghabiskan waktu untuk membaca buku yang ku pinjam dari temanku RY, yang merupakan kiriman dari seorang teman kami yang sekarang sedang bacpackeran ke luar Indonesia. Aku memang sudah niat dari kemarin, selain penasaran juga ditanyain terus oleh si empunya buku "sudah baca belum?" Hadeeeh... #ups..

Bukunya keren, ringan dan sarat dengan bermacam-macam emosi. Buku tentang pengalaman travelling seorang backpackers yang meraih mimpinya, yg menjadikan penulisnya sbg tokoh utama "Rei". Yup memang buku itu merupakan pengalaman si penulis.

Buku itu emosinya dapat, karena saya sendiri terbawa dan seperti tertarik kedalamnya. Lucu sampai ikut tertawa, sedih sampai terharu dan terbawa suasana romantis kisah cintanya. Serta keindahan alam yang dikisahkan seperti menarik aku ke dalamnya, seakan terhampar di depan mata. Indaaah...takjub...
Seperti takjubnya aku, ketika selesai membaca buku itu, dan menyalakan ponsel yang baru selesai proses pengisian daya batterai nya, aku melihat ada notification bahwa account twitterku di mention oleh penulis yang buku nya baru selesai ku baca, atas rekomendasi dari teman yg empunya buku. Waaah aku girang luar biasa, sambil membayangkan pria charming dlm buku itu seperti keluar ke hadapan ku "Andrei Budiman" #ups ganjen

Jakarta, 14 Okt' 13, ngadem di kamar ortu

Monday, October 14, 2013

JEJAKKU TERTINGGAL DI BATIK

"Yunce, ke Thamcit yuk, cari batik" ajak seorang teman wanita ku via chat di ponselku. "Yah gw lagi puasa say, malay ah...sorry ya..weekend aja deh" tulisku di chatroom kami.

Bicara soal Thamcit (Thamrin City), aku jadi teringat 2 tahun lalu, saat statusku di foursquare yang terlink dengan statusku pada media chat di ponselku. Saat itu aku sedang berada di Thamcit. "Waah lagi di Thamcit yah? Titip beliin batik dong neng" tiba-tiba ada pesan masuk dari seorang teman pria. Si pengirim pesan adalah teman sekolah ku yang baru bertemu kembali ketika reuni di acara buka puasa bersama. "Aah gw kan gak tau selera lo seperti apa, nanti gak cocok lagi pilihan gw" jawabku menolak permintaannya. "Gak papa, aku mau tau pilihan kamu untuk aku seperti apa, batik tangan pendek yah, body fit, ukuran L" bukannya menurut, dia malah menambah detail permintaannya. "Gak mau ah, takut salah, nanti gw temenin lo aja ya ke sini, kita cari sama-sama" aku kembali menolak tapi dengan solusi yang lain. "Gak, pokoknya beliin, mau tau aja selera kamu seperti apa, kalo cocok nanti selamanya kamu yang pilihin baju buat aku" dia tetap bersikeras. "Waduh, apa nih maksudnya" tanya ku dalam hati. "Oke deh, gw fotoin ya nanti, tinggal lo pilih aja" akhirnya kami sepakat dengan jalan keluar yang kami pilih. Mulailah aku berburu batik pria. Sempat meminjam ponsel teman utk mengirimkan gambar pilihanku pada teman pria ku, karena ponselku low batt (thank you Phita)

Hufft akhirnya selesai proses pemilihan batik, dengan 2x pengiriman gambar, 2 baju batik pilihanku di setujui olehnya. "Oke, yang 2 itu aja, nanti aku ambil yah ke rumah"dia memberikan tanda persetujuan. "Heh? Ke rumah? Bukannya ambil ke kantor aja yah? Ah nanti aja deh bahasnya" ku urungkan niatku utk menulis pesan itu. "Iya, gampang, nanti kita bicarain lagi, sudah dulu ya, mau makan nih, sudah laper" tulisku mengakhiri pembicaraan.

Esoknya dia beneran mau ambil baju batik pesanannya ke rumah, karena nonton bola dia baru datang pukul 10 malam. Tapi kemudian dia minta ditemani untuk makan bubur ayam kesukaannya di daerah kalimalang "kalo gak keberatan, sdh malam juga sih". Akhirnya aku mengiyakan permintaannya "oke, gak papa deket rumah, 1 jam aja kali ya, jam 11 tolong antar gw pulang" sambil meletakkan jari di kening kanan seperti orang yang sedang hormat dia menjawab "siap komandan"

Hari-hari selanjutnya kami intens berkomunikasi, saling bertukar info tentang selera musik yang berbeda (pilihan lagunya kalo karaoke bareng selalu ngerock) serta berbincang tentang masa-masa sekolah dulu. Dulu kami memang tidak terlalu akrab, hanya saling tau tanpa bertegur sapa. 

Tapi komunikasi kami tidak berlangsung lama, aku sudah mulai hapal kebiasaannya. Kadang janjinya suka meleset dan tidak ditepati. Aku kecewa, bener-bener kecewa, ucapannya tidak lagi bisa di pegang.

Ramadhan tahun ini kembali aku di daulat menjadi panitia acara buka puasa teman-teman sekolah, baik SMP maupun SMA. Karena waktunya hanya selang 1 minggu, aku pun membuat semua menjadi leebih simple, jadi tempat nya aku buat sama jadi sekalian reserve nya hahaha...dasar gak mau ribet...
​​​.
Dan ternyata pria batik itu datang walau terlambat. Karena kami sudah selesai dan mau pulang. Aku pun tidak sempat ngobrol banyak dengan dia, karena tempat duduk kami berjauhan. Baru pada saat hendak pulang dan berpamitan kepada semua (yg lain lanjut karaoke), kami bertegur sapa. "Makin subur aja, susunya cocok yah hihihi" sapaku padanya. "Yuk ah duluan" aku pamit kepadanya dan teman pria ku yg lain. "Haduuuhh si Neng makin cantik aja yah?" Tanya nya kepada teman pria ku. "Aaahh nyesel deh gw" lanjutnya sambil menghadap tembok dan memukul-mukul tembok. "Heh jangan lebay deh loh" ucapku sambil meninju lengannya. Sambil meringis dan memegang lengannya dia pun berkata "aah habis waktu itu diem-diem aja sih, gak serius" aku yang sudah membalikkan badan, kembali berbalik badan menghadapnya sambil melotot dan berkata "iih gak kebalik yah? Sudah ah duluan ya, see you...babay" sambil melambaikan tangan aku berbalik menuju pintu keluar.
"Batiknya masih sering gw pake loh" dari belakang dia berbisik. "Baguslah, harus lo pake trus, nanti kan lo jadi inget gw terus hahaha..​​​​ " jawabku sambil tertawa dan ngeloyor keluar restoran.

Dalam perjalanan pulang, aku jadi mengingat-ingat, sebenernya siapa yang saat itu gak serius yah, apa memang gw yang gak serius...aah sudah lah..gak guna di inget-inget, yang penting aku meninggalkan jejak, 2 baju batik dari Thamcit hihihi.


Jakarta, 14 okt'13, nulis sambil takbiran

Sunday, October 13, 2013

TELUR CEPLOK

Menjadi pasangan suami istri adalah komitmen seumur hidup. Menerima apa adanya masing-masing individu. Menerima segala kekurangan,  juga menghargai apapun yang dihidangkan oleh pasangan kita, walau apa pun hasil hasilnya, termasuk telor ceplok buatan nya.

Yang namanya telor ceplok, garam akan ditaburkan di atas telur ceplok yang sedang di goreng di atas wajan. Resiko garam akan tertabur tidak merata pasti ada dan sangat besar. Beda dengan telur dadar. Garam akan di taburkan saat telur dikocok lebih dahulu sebelum di goreng. Kemungkinan untuk tidak merata nya garam pasti lebih kecil.

Boleh saja complain, apabila ternyata telor ceplok yang di buat oleh pasangan garamnya tidak merata alias hanya asin di tengah nya, tapi mungkin di lain waktu lebih bagus daripada ketika masih di meja makan. Dan ketika di tanya "complain tapi kok habis juga?" Menurut ku tidak perlu lah di jawab "kalo makanan habis dimakan bukan berarti gak ada apa-apa makanannya, sayang aja kalo gak di makan" hadeeeeh bukankah kalimat itu bisa membuat pasangan nya sedih yah. Mungkin saja ketika pasangannya membuat telur ceplok itu dalam keadaan ngantuk atau cape, lalu demi pasangannya dia tetap membuatkan telur ceplok, eeh tiba-tiba dengar kalimat itu, pasti agak sedih.

Betuuul,  complain itu untuk koreksi, tapi menurutku, lebih bagus disampaikan pada saat yang tepat, misalnya pada saat santai sambil nonton tv, dan di sampaikan dengan di selingi gurauan.

Jakarta, 13 okt'13, 9.00, I don't like telur ceplok

Saturday, October 12, 2013

6 JAM BERSAMA RY

Aaahh I'm happy today...

Ba'da Dzuhur sampai Isya, aku menghabiskan waktu kurang lebih 6 jam bersama teman sebangku ketika aku masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama. Rina Yanti dan sekarang aku panggil dia RY. "Habis lo panggil gw NY, ya udah gw panggil lo RY aja" jawab ku ketika RY bertanya "kok sekarang panggil Na RY sih" hahaha aku kan menyesuaikan. Seperti aku panggil teman ku dengan sebutan tikus, ketika dia memanggilku dengan kucing. Yup, setiap teman yang berbeda, aku punya panggilan special sendiri.

Oke, sekarang aku mau cerita tentang " 6 jam bersama RY". Pukul 1 siang kami janjian di Pondok Bambu Spot, supermarket dekat rumahku. Katanya karena tidak tau warung bakso favorite ku "takut nyasar ah, di Giant Pondok Bambu Spot aja" jawabnya ketika aku minta langsung ketemu di warung bakso saja.

Oke, akhirnya kami sama-sama ke warung bakso langgananku. Warung Bakso selera, warung bakso langgananku sejak kecil, berlokasi di Jalan Balai Rakyat Pondok Bambu.  Dulu kalo pulang sekolah aku sering sekali mampir ke sana bersama teman-teman ku. Dari mulai harga nya Rp 3rb per porsi, sampai kini harganya Rp 10rb per porsi. Baso nya enak, sebelum kerja di kawasan Tebet, Bakso Selera adalah satu" nya warung bakso favorit, tapi sekarang ada warung bakso yang sama enaknya dengan Bakso Selera yaitu Bakso Niki, berlokasi dekat kantorku. Eh kenapa jadi ngomongin bakso yah (pengaruh diet nih, sdh lama gak makan bakso). Oke skip soal bakso, balik ke cerita RY. 

Setelah makan bakso, aku janji temani RY ke Arion Plaza, "mau cari baju nih NY, yuuuuk" bujuk RY, karena aku bilang padanya, "malas ah ke mall, nanti belanja lagi, soalnya habis dari Bandung, sudah banyak belanja bulan ini". Dan akhirnya menyerah, aku temani dia. Eh ternyata niat baik, berbuah rezeky, karena RY membelikan baju yang sama dengan yang dia beli, cuma beda warna, karena 1 warna hanya ada 1 pcs. "Asiiiikkk, baik banget sih RY, dalam rangka apa nih?" Tanya ku kepadanya. "Gak papa, bagi-bagi rezeky, karena NY salah satu customer Na" jawab RY. Yup, Na memang punya usaha laundry dan online shopping, dan aku memang salah satu pelanggannya. Tapi tetep aja yah, yg aku takutkan terjadi, aku naksir 1 baju juga, dan aku beli deh (aaah dem, that's why I don't want to  go to mall) belanja kan akhirnyaaaa, RY sih nih...

Setelah selesai di Arion Plaza (itu jg aku bujuk RY, sdh yuk pulang, jgn kelamaan disini, takut khilaf hehehe) akhirnya RY ajak ke tempat karaoke. "Heh, karaoke berdua? Gak salah nih?" tanya ku pada RY. "Gak papa NY, kan jadi gak berebut mic hahaha ..​​​​. " Jawab RY. "Ooh oke deh" jawab ku masih agak bingung, soalnya belum pernah karaoke cuma berdua.

Sampai di tempat karaoke, kami kena waiting list 30 menit, jadi aku manfaatkan untuk membeli stok roti gandumku, dan mencari kerudung.
Setelah kembali ke tempat karaoke dan masuk ke small room, kami mulai memilih playlist dan bernyanyi (walau kami berdua berhijab, tp lagunya bukan hanya lagu, Opick, Maher Zein dan Sulis aja lho #ups). Dan 1 jam pun berlalu. Dan kami harus segera pulang, karena waktu maghrib pun tiba, kami putuskan untuk sholat terlebih dahulu sebelum pulang.

Perjalanan kami menuju rumah masing-masing, agak naik derajat sedikit yaitu naik taxy, kerena sebelumnya, perjalanan kami menuju arion dan tempat karaoke di daerah buaran menggunakan bajaj BBG, biar masih bisa ngobrol. Obrolan kami seputar masa-masa sekolah dulu. Skip soal obrolan yah, gak penting hehehe #ups. 

Oh iya, perjalanan menuju buaran dengan bajaj BBG, kami mendapatkan pelajaran tentang keikhlasan mencari rezeky. Karena supir bajaj kami ternyata tukang mengeluh, macet sedikit mengeluh, gak bisa putar balik mengeluh. Akhirnya kami putuskan untuk turun saja, dan berjalan kaki menuju buaran plaza, gak tahan dengar keluhannya. Padahal tadi kami berniat utk tambahin ongkosnya kalo di antar sampe depan plaza. Jadi intinya mengeluh, menjauhkan dari rezeky lho Pak Supir Bajaj.

Sebelum pulang RY mengantarku terlebih dahulu, itulah alasan aku memilih naik derajat menggunakan taxy, karena harus kedua tempat, jadi lebih enak naik taxy.

Yup, inilah akhir cerita "6 jam bersama RY" melewati jalur perjalanan berbentuk "U", menjelajah ketiga tempat, 4x naik kendaraan, menggunakan 3 angkutan umum, dan melewati 2 waktu sholat. Venue tempat kami reuni memang tidak mewah dan tidak jauh dari rumah, tapi 6 jam itu merupakan quality time untuk kami, ​​​thank you RY..see you.....

Jakarta, 12 okt"13, 22:22, already recharge my soul

Thursday, October 10, 2013

RECHARGE MY SOUL

Sebagai manusia pasti ada up and down nya. Tidak semua keadaan sesuai dengan keinginan. Kita tidak bisa berharap jika orang lain bisa bersikap seperti apa yang kita inginkan. Dan sebaliknya kita tidak harus bersikap seperti yang orang lain inginkan.

Kenapa kita selalu memikirkan kesenangan orang lain, jika memang itu membuat hidup kita tidak nyaman. Mengapa kita takut dibilang pemarah, kalo memang ada sesuatu hal yang membuat kita marah. Mengapa kita takut menunjukkan kalo kita kesal dan sebal terhadap sesuatu yang memang membuat kita kesal. Mengapa kita malu menangis, kalo memang kita ingin menangis. 

Apakah hanya demi menjaga sesuatu yang bernama "image" hingga kita membuat dada kita sesak menahan semua yang kita inginkan itu. Apakah hanya demi sebuah label "kedewasaan" kita rela terkungkung dari lingkaran paradigma sebuah arti kedewasaan. Kenapa harus takut menjadi diri sendiri, hanya karena alasan "takut dikomentari orang".

Kadang, rasanya ingin kembali merasakan masa kanak-kanak.  Yang jika ingin marah,  mereka marah. Jika ingin tertawa, maka tertawalah. Jika ingin menangis maka menangislah. Tanpa takut dibilang "kok dia begitu yah? Kok dia gak dewasa yah" Biarkan proses "soul recarge" berjalan dengan baik. Dan seperti quote favorite ku "Bahagiakan lebih dulu diri sendiri, sebelum membahagaikan orang lain:.

Jakarta, 10 okt'13, 23:16, need recharge my soul