Jakarta

Thursday, July 31, 2014

IDUL FITRI 1435 HIJRIYAH

Selamat lebaraaaann, mohon maaf lahir dan batin...

3 hari yang lalu, aku dan umat muslim di seluruh dunia baru saja merayakan Idul Fitri, salah satu hari rayanya seluruh umat muslim.

Tahun ini adalah hari raya yang paling berkesan untukku, sungkeman pada orang tua yang paling  afdol menurut saya, karena tahun ini aku sertai dengan mencuci kaki kedua orangtua ku, agar langkah ke depan ku lebih ringan, dan semua yang menjadi hajat, keinginan dan rencanaku di masa yang akan datang akan selalu dimudahkan oleh Allah SWT, aamiin...

Idul Fitri adalah Hari Raya favorit aku, karena moment Idul Fitri aku dapat gunakan untuk bersilaturahmi dengan keluargaku yang jarang sekali ketemu, karena kesibukanku yg selalu menyita waktu ku. Apalagi kalo aku bisa mudik, waahh lebih membahagiakan.

Tahun ini aku tidak mudik, tapi seluruh keluarga dari pihak mama akan berkumpul awal agustus ini di Cirebon, jadi sekalian silaturahmi lebaran, sayang sekali karena usia yg sudah lanjut, nenek ku tidak bisa hadir, yaahh nda ketemu deh hiks..

Intinya, luangkanlah waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga, walaupun hanya setahun sekali saat Hari Raya. Karena keluarga adalah segalanya, mereka yang akan selau ada untuk kita...


Saturday, July 12, 2014

JILBAB vs MODE

Beberapa waktu lalu, ada seseorang yang bertanya kepadaku, "apa alasan kamu pake jilbab?" Lalu aku menjawab "karena memang perintah Allah SWT, kan muslimah wajib menutup auratnya" lalu dia menjawab dengan kalimat yang membuat aku kaget "aku kok gak percaya ya kalo itu wajib, jaman sekarang kayaknya cuma buat gaya-gayaan.

Dalam hati aku berkata, "ini orang aneh banget, dia ndak percaya kalo berjilbab itu wajib, cuma buat gaya, padahal beberapa hari lalu dia mengkritik aku tentang gaya berjilbab aku, yang katanya gaya berjilbab aku harus berubah, seperti orang-orang yang jilbab nya bermodel-model gitu, hadeeeh plin plan kayaknya nih orang "

"Terus ya, aku gak suka deh, kenapa kalo ada orang yang baru pake jilbab itu, trus di kasih selamat, alhamdulillaahh...selamat ya sudah berhijab, iih kesannya tuh kali orang yang pake jilbab tuh sudah yang paling bener"

"Trus kalo di Indonesia jilbab tuh cuma buat gaya-gayaan, beda sama di arab sana, pake jilbab ya yang panjang itu, trus bajunya juga pake yang gamis longgar-longgar gitu, gak boleh nih yang kayak gini" sambil menunjuk ke lenganku yang kebwtulan hari itu sedang menggunakan manset pas di lengan, tapi alhamdulillah baju ku tidak pas di badan.

"Yaa aku sadar, masih harus banyak belajar dalam hal menggunakan jilbab" ucapku sambil tersenyum. "Aku gak suka deh, dengan kata-kata itu, masih belajar. Eh sorry yaa..bukannya aku mau mempengaruhi kamu. Kadang-kadang aku gak ngerti, apa alasan orang-orang pake jilbab, apa karena lingkungan? malu karena cuma dia yang gak pake jilbab di lingkungannya"

"Nda papa, setiap orang kan punya hak untuk mengeluarkan pendapat" jawabku sambil tersenyum. Entah kenapa aku tidak mood utk menyampaikan pendapat aku tentang komentar-komentar nya. Mungkin karena agak shock mendengar komentar dia yg mengatakan jilbab itu bukan wajib.

Mungkin ada sebagian orang yang juga memiliki pandangan yang sama dengan kenalanku itu. Yang menganggap jilbab itu tidak penting, hanya untuk gaya-gayaan. Tapi asal mereka tau, aku pribadi sebelum berhijab, sangat suka berdadandan modis, menggunakan pakaian/dress model masa kini. Gaya rambut dan make up juga mengikuti model baju untuk disesuaikan.

Tapi semua aku rela tinggalkan demi memenuhi kewajibanku sebagai muslimah. Mencoba memperbaiki diri untuk menjadi muslimah yang baik lagi. Walaupun keinginanku berhijab sdh ada dari 2 thn sebelum aku berhijab. Yup, memang rasa malu yang aku alami sebelumnya. Malu, karena aku merasa kotor pada waktu itu, merasa seperti telanjang, walaupun aku menggunakan baju yang tidak minim, tapi itulah yang aku rasakan. Tapi ternyata memang ada kalimat yang mengatakan "malu adalah sebagian dari iman".

Dan mungkin juga banyak muslimah yang awalnya memang suka bergaya dan berdandan modis, akhirnya rela meninggalkan semua itu, untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang muslimah. Dan seiring berkembangnya zaman kami di untungkan masih dapat bergaya walau pun sudah berhijab, asal msh dalam koridor ketentuan dalam Islam. Bukankah Allah SWT juga yang menciptakan ilmu dan pengetahuan.

Mungkin itu juga membuat orang mengucapkan selamat kepada orang yang baru menggunakan jilbab. Selamat, karena sdh masuk ke tahap yang (In Syaa Allah) lebih baik. Selamat, karena sudah meninggalkan salah satu urusan duniawi, ya itu urusan mode dan gaya-gayaan. Tapi sesungguhnya kami yang sudah berhijab belum tentu sudah menjadi orang yang paling baik, kami juga manusia biasa yang masih harus banyak belajar jadi orang yang lebih baik.

Tapi mungkin bedanya, kami sudah mengambil jalan selangkah lebih cepat dan lebih di depan, untuk belajar menjadi orang yang lebih baik, dibandingkan mereka yang belum berhijab, In Syaa Allah....


Wednesday, July 9, 2014

PEMILU PILPRES 2014

Rasa kantuk setelah minum obat dokter, ternyata tidak bisa membuat aku tertidur. Akhirnya aku memutuskan untuk menulis blog ku, siapa tau bikin tambah ngantuk.

Hari ini, 9 July 2014 adalah hari yang sangat menentukan nasib bangsa Indonesia di 5 tahun mendatang. Yup, pesta demokrasi, pemilihan presiden masa bakti 2014 -2019.

Tapi sejauh dari pengamatan aku, begitu dahsyat pesta demokrasi ini, begitu besar merubah manusia pendukung kedua calon kandidat presiden tersebut keluar dari norma toleransi kehidupan berpolitik.

Di social media dan status messanger, seperti perang kata-kata. Saling hujat, saling hina, saling menjatuhkan. Sampai-sampai aku muak melihatnya. Kadang geli juga lihatnya, ketawa sendiri. Bisa-bisanya dalam suasana Ramadhan, berbuat seperti itu. Malahan katanya ada yg sampai meng-unfriend karena perbedaan pendapat ckckck...ironis....

Bukankah hak setiap individu untuk memilih, dan sejatinya kita saling menghargai pilihan masing-masing?

Banyak sekali BM yang beredar yang berisikan black campaign kepada kedua kandidat. Saling menjatuhkan. Dan yang membuat aku bingung, kenapa mereka mesti BM ya, karena bukan tidak mungkin teman dalam kontak mereka berbeda pilihan seperti mereka, bisa jd pihak yg bersebrangan akan tersinggung. Bukankan sebagai umat beragama harus bisa menjaga perasaan umat yang lainnya.

Bahkan para simpatisan yang mengagungkan pilihannya karena suatu agama, tidak mencerminkan tingkah laku yang diharapkan oleh agama tersebut, cenderung membuat malu agama itu sendiri, dan sebagai umat agama itu aku malu dan tersinggung karena agama ku dibuat malu oleh mereka.

Aku sendiri termasuk orang yang cukup sulit menentukan pilihan pemilu pilpres kali ini. Memang tidak ada yg sempurna. Tapi aku blm menemukan sisi yg sedikit lbh baik dari keduanya untuk mengungguli yang satu dengan yg lain. Mungkin ini cara Allah SWT melindungiku untuk tidak tersesat seperti teman-temanku itu, aamiin.

Yang satu, katanya tegas, tapi kenapa tidak bisa berbuat tegas ketika dibodoh-bodohi oleh beberapa pihak? Tentang kandidat capres yg bodoh ini berasal dari BM yg dikirim simpatisannya sendiri. Simpatisannya aja bilang capres pilihannya bodoh, lalu apa orang lain yg membacanya mau memilih presiden yg bodoh itu? Hihihi geli sendiri, hati2 dalam menyusun strategi dong ah...
Yang satu lagi, katanya tidak bisa disetir/dipengaruhi orang lain. Tapi kenapa meninggalkan tugas yang di emban sblm masa jabatan selesai? Kenapa tidak selesaikan tanggung jawab yg sedang di embannya? Seakan-akan nurut pada ketua parpol yang di usungnya. Padahal bagi teman-teman pengguna bus Trans Jakarta dan kereta api sdh mulai terasa perubahannya. Aku bukan penggunanya kedua, jadi aku tidak bisa merasakan perubahan itu.

Lalu ada lagi simpatisan salah satu kandidat yang mengatakan, kalo kandidat lawannya yang menang, akan ada gerakan yang akan membuat kaum miskin (maaf) dari agama tertentu akan dipaksa memeluk agama lain dgn alih2 balas budi karena telah diangkat dari kemiskinan. Menurut aku, hal tersebut tergantung keimanan dari orang2 itu, jgn sampai menjual keimanannya demi harta benda. Tingkatkan keimanan kita di setiap waktu. Nah tugas dari saudara2 yang agamanya sama dengan (maaf) kaum miskin itulah yang harusnya bisa mengangkat mereka dari kemiskinan agar tidak dilakukan oleh pihak lain yg tidak tulus, yang punya tujuan tertentu.

Dan banyak lagi black campaign yg akan panjang jika ditulisdi sini. Tapi In Syaa Allah semua itu tdk mempengaruhiku. Visi Misi Mereka yg jadi pusat perhatiaanku. Buktinya sampai pagi tadi, aku masih belum bisa tentukan pilihan.

Ketika pagi tadi aku pasang status di forum messanger tentang belum dapat pilihan utk nyoblos, bermunculan lah ajakan dari beberapa teman dengan calonnya masing-masing. Bermacam gaya, tutur bahasa dan cara. Aku amati baik-baik, siapa tau bisa jadi bahan pertimbangan terakhir utk memilih. Simpatisan yang satu, belum ditanya "kenapa gw mesti milih itu?" Dia sudah bicara panjang lebar dengan kata2 awal menjatuhkan pihak lawan bukan dgn visi misi kandidat pilihannya. "Apakah cara ini yg di ajarkan oleh timses nya dan dibiarkan saja oleh kandidat capres itu?" Tanyaku dalam hati.
Beda lagi dengan simpatisan kandidat yang satunya. Pertama kali di text "pilih No. Sekian aja yun?" Aku tidak langsung jawab, menunggu apa yg akan dia tulis lagi. 10 menit kemudian baru ku tanya "kenapa mesti pilih itu?" Lalu dia menjawab googling aja visi misinya. Lalu dia menjelaskan visi misi kandidatnya, sampai akhir pembicaraan tidak terlihat menjatuhkan pihak lawan. Terakhir dia bilang, "apapun pilihannya akan dihargai kok. Kalo milih dengan jujur, tulus, ikhlas dan dengan niat baik, In Syaa Allah hasilnya akan baik kok". Woow...amazing..well educated. Lalu aku teringat pembicaraan dgn seorang teman yang dengan sambil bercanda aku tegur "nda boleh kampanye saat masa tenang" yang satu menyikapi nya dgn senyum dan memberi icon bunga sbg tanda permintaan maaf, tapi yg satu lagi menjawab "siapa yg kampanye?" Ya ampuun, dikira aku buta politik kali ya, tdk bisa menangkap kampanya yg terselubung itu" lalu dijawabnya lagi dengan nada kalimat yg kasar dan tinggi, dan aku males menanggapi orang yg seperti itu, males ribut, ikutan gila nanti hahaha. Mungkin dia mengira kalo aku simpatisan dari lawannya, makanya nyolot bgt hahaha, pdhl aku blm menentukan pilihan dan selalu memasang status netral. Dan lbh kekanak-kanakan lagi ketika dia status ku di counter via statusnya, aku cuma ketawa sambil istigfar untuk tidak terpancing emosi ku. Karena beberapa kalu aku melihat statusnya di recent update, terlihat dia sedang melakukan status war dengan teman2 nya ckckck..

Mungkin ini petunjuk terakhir dari Allah SWT, pembicaraan dengan mereka, menunjukan bagaimana kandidat2 tersebut mampu mengarahkan simpatisannya. Menunjukan arahan mereka dijalankan dengan baik, sebagai respect dan hormat dari para simpatisan mereka. Sayang sekali, mungkin diluar kesadaran mereka, tingkah laku simpatisan bisa jadi di amati juga sebagai bahan pertimbangan untuk memilih, sama seperti ku... bisa merugikan calon kandidat pilihannya, jika aspirasi mereka tidak di manage dengan baik.

Alhamdulillah, akhirnya aku punya pilihan untuk memilih presiden. Bismillah...semoga yang aku pilih ini amanah...aamiin.

Semoga setelah pemilu ini, orang2 kembali normal, untuk tetap saling menghargai perbedaan, aamiin...

Btw, pada saat aku menulis ini, kedua kandidat sudah claim kalo mereka yang menang. Hadeeeh masa presidennya ada 2 hahaha... too early laah...be wise, karena hal itu bisa memicu keributan, jangan membuat bingung rakyat, dan membuat para pendukung kalian akan saling hujat satu sama lain lagi. Berikan tauladan yang baik, sehingga yang memilihmu tidak merasa menyesal. Sampai-sampai Presiden dan Menkopolhankam turun tangan, untuk mencegah keributan. Keputusan pemenang mutlak yang akan dikeluarkan oleh lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah yaitu KPU tgl 22 July nanti.

SALAM 10 JARI, SALAM MUSLIM, ASSALAMUALAIKUUUUUMMMM.....