Jakarta

Thursday, December 22, 2011

MAMA


Aku Neng Yuyun Sugandi Astrawanadisastra
Sangat bangga di lahirkan dari rahim seorang ibu yang biasa aku panggil Mama
Mamaku biasanya memanggil ku dengan sebutan Teteh, Neng atau Non…
Seorang perempuan sederhana, yang lahir dari keluarga sederhana pula, di desa terpencil di daerah  Kuningan - Jawa Barat, 53 tahun yang lalu..
Beliau adalah perempuan yang kuat, sabar dan mandiri…
Perjuangannya di mulai ketika beliau masih kanak kanak, yang mengorbankan dirinya untuk keluarganya, orang tua dan adik-adiknya..
Beliau rela mengorbankan pendidikannya hanya sampai  Sekolah Dasar ( pada waktu itu di sebut SR ), demi adik-adiknya. Karena beliau harus mengurus adik-adiknya, mencari kayu bakar ke hutan, serta membantu kakek nenek ku di sawah.

Dan ketika beliau menikah dengan  Bapakku, beliau juga sudah harus siap, hidup dalam kesederhanaan, karena Bapakku hanya seorang pegawai  negeri.  Karena mama bilang Bapakku adalah pilihan hatinya, di antara beberapa pria yang datang melamarnya. Wow...Kembang Desa rupanya mamaku dulu…Tapi kok gak nurun ke anaknya ini ya hihihi….
Pernah aku di kenalkan oleh mantan pacar mama ketika aku berlibur ke rumah nenek, dan aku lihat mantan pacar mama itu cukup berhasil. Dan aku bertanya pada beliau, gak menyesal ma, gak milih bapak itu, berhasil loh dia?? Ucapku menggodanya. Dengan lantang mama menjawab, gak tuh…berhasil sih, tapi istrinya dua…hahaha aku tertawa…Lagian kalo sama bapak itu, gak ada aku ya maaa…gak punya anak gadis secantik aku hihihi…Mama ku menjawab Ya iyalah…Walau Bapakmu itu gak punya apa2, tapi setia loh…Ciee…Aku tertawa menggoda mama….Yup kesetiaan itu memang susah di cari..

Perjuangan mama tak sampai di situ, ketika Bapakku mulai memasuki usia pensiun, beliau juga mulai terserang  Down Power Syndrome. Mulai merasa tak berarti, emosi tak stabil dan mudah terserang penyakit.  Kami, 2 anaknya tak tahu akan hal itu, karena mama tak pernah cerita, beliau pun tak pernah mengeluh. Aku tau akan hal itu, ketika hari libur aku selalu di rumah. Beliau begitu sabar menghadapi sikap suaminya, katanya Bapak sedang butuh dukungan, jd kita harus support. Ya....Dengan kesabaran mama kala itu, Bapakku berhasil melewati masa masa sulit itu. Duhh..aku bisa gak ya serperti mama dalam mendampingi suami ku kelak??
 
Mama ku pintar sekali masak, hal yang satu ini juga gak turun rupanya ke aku…aku gak pintar masak :p Bukan hanya keluargaku saja yang menyukai masakan mama, semua teman-temanku yang pernah mencicipi masakannya pun, sangat menyukai masakannya. Ada yang selalu pesan masakan tertentu, kalu mereka mau datang ke rumahku, Apalagi kalau di rumahku mengadakan acara, makanannya nya pun by request, bukan hanya music yang by request, makanan pun bisa by request hehehe…
Aaahh…Tak terasa air mata dan senyuman menghias wajahku ketika aku menulis tentang beliau….
Tak cukup kata-kata untuk melukiskan tentang beliau. Mungkin bagi sebagain orang, cerita ini sudah bias, tapi bagi ku…..mama adalah segalanya…dan hanya ini yang bias aku ungkapakan…
Mama selalu jadi tempat aku bercerita suka dan duka..…tempat bertukar pikiran....Sungguh seorang Ibu yang Bijak….Semua itu makin nampak ketika aku mengalami masalah yang sangat sulit dalam hidupku. Aku begitu takut untuk bercerita, tapi ternyata beliau sudah tahu karena insting seorang Ibu begitu kuat terhadap anaknya. Dan ketika aku mulai bercerita kepadanya tentang masalahku, sungguh di luar dugaan tanggapannya. Aku menangis karena begitu terharu dan mama pun ikut menangis ketika itu, kami menangis bersama…

Kalau aku sedang terlihat lelah setelah aktivitas dan mengeluh, mama selalu menghampiri aku dan bertanya, mau makan apa? Mau di buatin apa??  Duh…aku malu ketika  itu, padahal aku tau, mama juga pasti capek, seharian mengurus rumah dan mengurus warung  kecil di rumah kami..tapi gak pernah mengeluh, justru masih memperhatikan anak-anaknya….Iiihh aku maluuu….
Ketika aku masih sekolah ataupun kuliah dan sedang menghadapi ujian atau skripsi, mama yang selalu mengingatkan aku untuk tidak telat makan, bahkan beliau sampai menyuapi aku makan di saat aku mengetik skripsi ku. Dan beliau rajin berpuasa ketika anak-anaknya menghadapi ujian…Beliau sangat berharap anak-anaknya tidak mengalami nasib seperti kedua orang tuanya yang tidak bisa bersekolah tinggi. Mereka ingin anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan..
Duh...betapa mulia nya hati seorang Ibu. Apakah aku bisa seperti beliau ketika kelak menjadi Ibu??
Maafkan aku ma….kalau aku belum bisa membahagiakanmu  saat ini, tapi aku berjanji aku akan berusaha keras membahagiakan mama….Aku tau mama ku tidak meminta balasan dari anak-anaknya. Bukan harta yang mama harapkan, melainkan kasih sayang dan perhatian dari anak-anakmu saja sudah cukup.
Doakan aku selalu sehat ya ma, agar bias mencari rezeky  untuk membahagiakan mama, setidaknya dapat memenuhi segala kebutuhan mu walau tidak sebanding dengan apa yang telah mama berikan padaku..
Ya Allah…Muliakan lah mamaku ….panjangkan umurnya  dalam sehat agar kami anak-anak nya dapat membalas jasa mama, walau jasa beliau tak akan pernah terbalaskan, minimal sedikiit saja…agar kami bisa membalasnya…

Ya Alah…Beri kan kebahagian kepada mamaku…
Berikan aku kesempatan untuk membasuh kaki mama serta mencium kaki mama….Aamiin…
Selamat Ulang Tahun Ma……( 20 Desember 2011 )
Selamat hari Ibu ya Ma…..( 22 Desember 2011 )

*Tulisan ini aku buat tanpa mengurangi rasa hormat terhadap seorang ayah yang juga punya andil besar atas kehidupanku….

No comments:

Post a Comment