Jakarta

Wednesday, April 16, 2014

KEMENANGAN HATI NURANI

Tulisan ini harus nya sudah ditulis dari 2 minggu yang lalu. Tapi kesibukan yang membuatku belum sempat menuangkan dalam sebuah tulisan.

Saat itu aku dan semua tim yang terlibat dalam rencana penayangan iklan layanan masyarakat memaafkan dari keluarga almh Ade Sara Angelina  (mahasiswi yang dibunuh oleh mantan pacar dan temannya), bisa tertawa puas dan menikmati senyum kemenangan dari hati nurani.

Akhirnya doa kami terkabul, doa untuk tidak dilaksanakannya rencana penayangan iklan tersebut. Dari awal kami tidak mendukung rencana penayangan iklan itu. Hanya dengan berlabel tugas, kami terpaksa ikut masuk ke dalam proses rencana itu. Kami dipaksa untuk mengesampingkan rasa sedih dan tidak tega ketika berhadapan dengan keluarganya. Aku yang selalu deg-degan dan merasa bersalah ketika harus sms dan telp ayah almh untuk urusan iklan PSA itu.

Aku dan temanku pernah menahan tangis ketika kami diminta menunjukkan iklan PSA tersebut yang akan di launching esok harinya. Melihat wajah ayahnya almh itu lho, sungguh tidak, ada raut kesedihan dan kebingungan tergambar jelas di wajah beliau. Setelah selesai menemui beliau, barulah tangis kami pecah ketika berada di mobil.

Kami ndak habis pikir, kok bisa ya klien kami itu punya rencana tersebut, memang sih niat nya mungkin utk meneladani sifat pemaaf dari keluarga almh, tapi tetap aja saatnya tidak tepat, dan tetap aja endingnya ada logo produk. Hadeeh... hello...please be sensitive...you are from socialite person.

Padahal atasanku (yang tidak pernah mau hadir utk urusan iklan PSA ini) pernah menyarankan klien ku untuk menjadikan keluarga almh sebagai duta bencana dari perusahaan klien ku. Menurutku itu ide yang bagus daripada menayangkan iklan PSA itu, karena mereka bisa membagi tips bagaimana bisa mempunyai sifat sabar dan pemaaf yang luar biasa itu kepada orang-orang yang sedang tertimpa musibah atau bencana.

Coba deh, kalo iklan PSA itu jadi ditayangkan, akan terjadi pro dan kontra, kalo hanya perusahaan klien ku saja yang terkena imbas ya sih ndak papa, karena memang klien ku yang punya ide dan rencana utk membuat iklan PSA. Tapi  kalo keluarga almh yang terkena imbasnya  juga,  itu ndak fair, kasian mereka, sudah kehilangan anak eeehhh ditambah bisa dicemooh orang karena dianggap memanfaatkan kematian putri mereka. Karena masyarakat ndak tau keadaan dibalik proses penayangan iklan itu,  walaupun keluarga almh tidak dibayar sepeserpun, walau keadaan mereka sangat sederhana.

Oh ya,  sebelum rencana penayangan iklan itu dibatalkan, kami telah melakukan banyak proses. Anehnya banyak sekali rintangan seakan menjadi petunjuk untuk tidak ditayangkan iklan PSA itu. Saat proses editing selalu mati lampu, padahal biasanya tidak pernah mati lampu. Lalu saat launching iklan PSA di resto tempat launching juga mati lampu berulang kali.

Selain mati lampu, halangan dari kematian om dari editor yang akan mengedit iklan  juga terjadi, padahal 2 hari lagi iklan akan ditayangkan. Juga kematian istri dari salah satu pendeta keluaga almh ikut menjadi halangan saat proses syuting tambahan.

Kami semua menangkap halangan2 tersebut merukan sinyal dari Yang Maha Kuasa bahwa rencana klien ku itu tidak di Ridhoinya. Tapi klien ku masih saja tidak menggubrisnya ketika di kasih saran.

Sampai pada suatu hari, akhirnya kemenangan hati nurani itu datang. Akhirnya rasa kemanusiaan menang dan membuka pintu hati klienku. Alhamdulillah....

No comments:

Post a Comment