Jakarta

Thursday, September 19, 2013

DATANG DAN PERGI

Sebetulnya tulisan ini sudah tersimpan lama di note ponselku, tapi belum sempat aku posting.
Hari ini, setelah ngobrol dengan seorang teman (yang penuh dgn protesnya yg panjang lebar atas tulisanku) tentang arti teman dan keluarga, tentang bagaimana teman datang & pergi dalam kehidupan dan bagaimana pentingnya keluarga, serta status BBM kita yang sama tentang hal itu, aku jadi teringat pernah menulis tentang hal ini juga, mungkin akan kutambahkan dengan kejadian yang ku alami baru-baru ini.

Harus kusadari, Allah SWT telah mengatur orang yang datang dan pergi dalam kehidupanku, sesuai dengan kebaikannya. Dan Pastinya, waktu dan siapa yang datang dan pergi telah di atur olehNYA demi kebaikanku.

Beberapa minggu lalu, aku intens berkomunikasi dengan seorang pria, yang ku kenal lewat sebuah keluarga yang merupakan kerabat dekat keluarga ku. Awal komunikasi, memang dia terlihat kaku dan (maaf) sedikit agak membosankan dengan pertanyaan yang dilontarkan seputar itu-itu saja tiap harinya, tapi aku maklum mungkin karena dunia kami yang berbeda, tapi dipikir-pikir temanku juga ada yang dunia nya sama dengan dia, tapi wawasannya luas,...ya..semua itu mungkin berasal dari wawasan. Tapi harusnya dengan tingkat pendidikannya yang Strata 2, dia jauh lebih berwawasan dari aku.

Aaah sudahlah mengenai wawasan, aku pikir bisa sama-sama belajar nanti. aku hanya ingin mengetahui lebih jauh, cara dia memandang hidup, cara dia berfikir tentang masa depan, cara dia menyikapi masalah dalam hidup.

Jujur, awal nya ada harapan, karena nama depan kami sama, karena ada yang pernah bilang, kalo nama depan sama bisa jadi jodoh hihihi...entahlah...tapi sempat teringat atas ungkapan itu ketika berkenalan dengannya. Dan dalam doa ku, jadi selalu ku sebut namanya : " Ya Allah, kalo memang dia jodoh yang terbaik, dekatkanlah..jika bukan jauhkanlah, jagalah aku dari orang" yang tidak baik untuk ku"

3 minggu berselang, banyak hal yang terjadi, dan tidak sesuai dengan apa yang kami rencanakan, di mulai dengan kami batal bertemu, karena aku sakit. Dia protes...Aku sangat mengerti kalo dia kecewa, karena minggu lalu juga batal bertemu karena aku sibuk banyak deadline, bahkan weekend pun aku harus kerja. Tapi mau bagaimana lagi, ada tanggung jawab terhadap perusahaan yang memberi aku rezeky. Kekecewaannya terlihat dari kata-katanya yang terkesan possesif dan tidak bisa menerima keadaan aku yang sedang sakit, bahkan bisa kubilang kekanak-kanakkan dan memaksakan kehendak. Aku kaget..dan tidak menyangka reaksi nya sekeras itu, padahal aku bilang kita reschedule minggu depan saja, tapi dia jawab "liat nanti deh". Padahal, bisa saja dia menawarkan solusi, seperti menjenguk aku di rumah (karena kami janji ketemu di cafe), tapi tidak dia lakukan karena terlanjur emosi. 

Waktu berlalu, dan aku melupakan kejadian itu, dan juga melupakannya (maaf lagi). Kembali  beraktifitas dan bersosialisasi dengan teman-teman, janjian reuni dengan rekan kantor yang lama hari Minggu ini, dan tentunya fokus dengan acara keluarga yang akan di gelar hari Sabtu ini. 

Siang tadi, nada dering message dari posel ku berbunyi, rupanya dari laki-laki berinisial sama tadi. Dia menanyakan minggu ini ada acara atau tidak? karena aku memang ada acara keluarga dan reuni, aku jawab dong "ada". Tapi dia protes (kerjaannya protes terus yah #ups), karena harusnya janji bertemu dengannya. Loh aku jadi bingung, dia bilang minggu lalu "liat nanti aja deh" lalu dia juga tidak ada kabar sampai tadi pagi. dan aku sudah terlajur janji reuni dengan teman dari hari Rabu, tanyaku dalam hati. Lalu dia protes lagi, "kenapa tidak tanya aku dulu? kalo aku gak tanya, pasti kamu gak bilang? aku memang gak penting buat kamu" hah? aku bingung jawabnya hehehe, dalam hati aku bertanya "kenapa aku mesti bilang dulu kemana aku pergi ya sama dia? kenapa aku di posesifin sama orang yang baru kenal yah?" aku bengong sebengong-bengongnya, mau ketawa juga tapi emosi juga, tapi untung cepet-cepet mengucap istigfar. Sebelum bicara padanya, aku tarik nafas dulu, dan aku bilang aku gak nyaman di posesifin sama orang yang baru kenal, jangankan baru kenal sama pasanganku aja tidak nyaman. Aku jelaskan apa yang tadi ada dipkiran dan hatiku, akhirnya dia minta maaf dan minta aku jangan marah. Marah sih tidak, tapi gak nyaman. Akhirnya obrolan ku terhenti karena aku di panggil meeting oleh bos besar.

Setelah sholat ashar, aku lanjutkan tulisan ini yang sempat tertunda, aku kok jadi gak nyaman ya sama dia, mungkin kalo sekedar berteman aku gak masalah, tapi kalo untuk berlanjut ke status yang lain, agak repot nantinya. I need a man, not a boy (maaf). Dalam hati aku berkata. "yaaah lewat lagi deh hahaha"

Kembali teringat, satu pembicaraan denga seorang senior ku di kantor dalam tea break makan rujak suatu hari (tea break kok makan rujak ya), beliau berkata "kalo kita berdoa pada Allah SWT, dekatkan jodoh yang terbaik & jauhkan yang tidak baik, pasti akan ditunjukkan, aka keluar sifat atau kelakuan orang yang sedang mendekati kita, itu pengalamanku". "Dan ketika aku bertemu suamiku ini, aku gak berdoa begitu lagi yun" tambahnya sambil tertawa. "Lhoo...apa aku ndak usah berdoa gitu aja mungkin ya mba, biar cepat dapat suami? hahaha.." jawabku sambil tertawa. Nasehat yang lucu dan sedikit gila memang, tapi itulah Mba ku itu...ada aja candaannya.

Tapi..aku memang jadi berpikir, selama ini, setiap ada Pria yang mendekati ku, aku selalu berdoa seperti itu, dan Allah SWT selalu menunjukkan sikap dan sifat  Pria itu. Yang ucapannya tidak bisa dipeganglah, janjinya tidak pernah bisa ditepati lah..dan yang terakhir ini posesif dan emosian. 

Ya sudahlah, aku hanya bersyukur karena mungkin Allah SWT tidak membiarkan aku lama-lama buang rugi waktu dan rugi hati dengan pria yang hanya mampir dalam kehidupanku. Seperti pada awal tulisanku, Allah SWT telah mengatur orang yang datang dan pergi dalam kehidupanku, sesuai dengan kebaikannya. Dan Pastinya, waktu dan siapa yang datang dan pergi telah di atur olehNYA demi kebaikanku.

Jakarta, Jum'at heboh, 20 Sept'13, 18.04, akhirnya selesai juga nih tulisan


No comments:

Post a Comment