Jakarta

Monday, September 23, 2013

SYUKURI APA YANG KITA MILIKI

Sepanjang perjalanan saya dari rumah menuju kantor pagi tadi, banyak hal yang ku temui dan langsung memenuhi otak ku yang harus ku tuangkan ke dalam tulisan untuk aku posting di blog pribadi ku ini. Perjalananku tadi memang terhambat oleh macet, tapi karena hal itu justru aku lebih leluasa memperhatikan lokasi sekitar ku.

Pemandangan pertama yang aku temui adalah seorang kakek yang menurut perkiraan ku usianya sekita 65 - 70 tahun. Setiap hari ketika aku akan berangkat ke kantor memang selalu melihat kakek itu berdiri di pintu keluar pom bensin dekat pasar gembrong. Dengan ditemani gerobak tuanya, beliau selalu menengadahkan tangannya meminta belas kasihan dari orang yang lewat di depannya.

Tidak jauh dari pom bensin itu aku melihat kembali seorang Bapak Tua yang sedang memikul barang dagangan nya. Berjalan dengan perlahan di bawah sinar matahari terik, beliau terlihat menanggung berat beban dagangannya itu, lalu ku lihat keranjangnya, masih penuh, yaahh...mungkin karena memang hari masih pagi. Tanpa sadar aku bergumam dalam hati "semoga hari ini rezeky nya bagus ya pak, semua dagangannya laku, aamiim"

Setelah melewati underpass kampung melayu, jalanan mulai lancar dan tersendat lagi ketika dekat flyover Tebet. Di ujung jalan permulaan flyover, karena merupakan bottle neck kendaraan mulai antri. Di pinggir jalan terlihat seorang bapak yang sedang membagikan flyer penawaran kredit kendaraan bermotor. Aku pun menerima 1 lembar, karena aku tepat berada di depannya. Di bawah sinar matahari yang terik, dan di tengah polusi asap kendaraan, beliau tidak menggunakan topi dan masker. Sesekali beliau mengusap peluh di keningnya dengan lengannya. Dengan spontan aku berkata dalam hati "Duh..mbok ya, pake topi dan masker atuh pak" ups...mana dia dengar yah hihihi...

Lalu perjalanan ku terus berlanjut, ketika tepat berada di depan sebuah apartemen kawasan tebet, aku kembali melihat seorang Kakek yang sedang menyapu jalan. Badan nya yang kurus di balut seragam yang berwarna orange. Beliau terus menyapu, seakan tidak peduli dengan ramainya lalu lintas di sekitarnya. Kendaraan yang lewat memang memperlambat laju nya, karena sisi kiri badan jalan terisi oleh gerobak sampahnya. Aku pun dengan leluasa memperhatikan nya, setelah menaruh sampah ke dalam gerobaknya, beliau duduk di tepi trotoar sambil minum air putih dari botol air mineral. Saat beliau membuka topinya, terlihat rambut nya yang sudah penuh dengan uban basah oleh keringat. Sambil duduk beliau gunakan topi nya untuk berkipas-kipas. "Ya ampuun..kasian..pasti Kakek itu kelelahan" ucapku dalam hati.

Mungkin saja, semua tokoh yang aku tuliskan di atas, tidak mau sedikitpun di kasihani. Tapi melihat mereka, aku jadi teringat Bapak ku sendiri. Alhamdulillah Bapak ku saat ini sedang ada di rumah, walaupun memang masih mencari rezeky, tapi beliau bekerja dari rumah, tidak panas-panasan di jalan.

Aku bersyukur, karena di usia senja Bapakku, aku dan adikku berhasil untuk tidak membuat Bapak masih mencari rezeky di jalanan, berpeluh ria tiap hari di bawah teriknya sinar matahari. Berada di lautan polusi kota Jakarta.

Walau kami tidak hidup mewah, tapi alhamdulillah kami hidup berkecukupan. Insya Allah kami bersyukur atas apa yang kami punya, terlebih aku..aku bersyukur karena aku masih memiliki orang tua yang lengkap, masih diberi kesempatan untuk membahagiakan mereka, mencukupi apa yang menjadi kebutuhan mereka. Semoga semua berada dalam Ridho Mu Ya Robb...aamiin...

Jakarta, 23 Sept'13, 12:12, makan dulu aaahh, katering sudah datang

No comments:

Post a Comment