Jakarta

Monday, September 30, 2013

I LOVE MONDAY

Morniiiiiiiiiinngg...
Today is monday, let it begin....hopefully...everything gonna be oke...aamiin...

I feel fresh today, alhamdulillah... (dengan logat salah 1 pemain sinetron yang semalam aku lihat). Yup, mungkin karena aku melewati great weekend kemarin. Refreshing  bersama rekan-rekan 1 divisi. Walau hanya ke Bandung...

Baru kali ini kami pergi bersama-sama, dan berdasarkan pengalaman, ketika pergi bersama-sama baru akan kelihatan sifat asli dari masing-masing individu. Semua sifat asli akan keluar pada saat bersama-sama dengan waktu yang lebih lama dari biasanya, jika di kantor kami hanya bertemu 8 jam saja setiap harinya, jadi wajar saja tidak banyak sifat asli kami masing-masing yang akan saling kami ketahui. Ada yang penakut, ada yang pemalas, cepat tersinggung dan ada yang pemarah.

Tiba di Bandung pukul 12 siang, alhamdulillah perjalanan dari Jakarta lumayan lancar, tanpa hambatan dan macet yang berarti. Setiba di Bandung kami langsung mencari tempat makan, karena kami tidak mengerti jalan-jalan di Bandung, jadi perlu waktu yang agak lama untuk sampai di sana, karena harus bertanya pada warga Bandung yang kami temui di jalan. Padahal salah satu temanku ada yang orang Bandung lho, dia aja gak hapal apalagi kami hehehe #ups. Oh iya, sebelumnya...saat berada di Tol Cipularang, baru kami ketahui, semua voucher yang kami butuhkan selama di Bandung tidak terbawa oleh temanku yang bertugas untuk membawa nya. Yup..Semua voucher, voucher hotel dan voucher makan di salah satu cafe yang merupakan benefit dari hotel tempat kami menginap. Padahal saat akan berangkat, saya sudah mengingatkan ke padanya. "Aciiiiiiillllll...gimana sih? tadi kan sudah aku tanya, kamu bilang sudah di bawa" seruku kepada Irra rekan juniorku, yang biasa aku panggil Acil (anak kecil seperti sifatnya kadang-kadang #ups). "Naaah apa gue bilang, tadi kan gue sudah bilang, perasaan gue gak enak nih, gue demen voucher nya gak dibawa hahaha" temanku Tio menambahkan. "Ya udah, lain kali Tio gak usah ngomong deh, kalo yang i omongon akan selalu kejadian" ucap ku sambil tertawa. Tapi akhirnya semua bisa teratasi, hotelnya tidak masalah jika hanya kami tunjukan bukti email via ponsel (thanks to technology). 

Setelah makan siang dan mampir ke pusat factory outlet Jalan Riau, kami pun menuju hotel, dan lagi-lagi bertanya sana sini sebelum sampai di Hotel. Tapi lelah nya sepanjang hari tadi, terbayarkan ketika melihat suasana hotel yang cukup asri. Hotel kami berada di kawasan Bukit Dago Utara, lumayan jauh dari pusat kota dan termasuk daerah dataran tinggi Kota Bandung.Tapi sayang kami tiba di hotel saat maghrib, jadi tidak puas menikmati view dari balkon. Dan Agak serem lihat pohon besar di depan balkon hiiyyy.

Bicara soal pohon besar, baru keluar juga sifat asli ku yaitu penakut hahaha...Pohon besar itu juga terlihat dari kamar mandi. Karena di kamar mandi terdapat jendela kaca tanpa gorden dan view ketika kami sedang berada di toilet adalah bagian atas pohon besar itu. Si Acil Irra berkomentar ketika pertama kali dia masuk ke kamar mandi "hadooooh horor banget sih ini, view nya langsung ke pohon besar itu, jadi kalo ada yang nagkring atas pohon itu kelihatan dong hiiiyyyy" Setelah irra selesai berkomentar, tiba-tiba listrik padam, hiyaaaa semua teriak ketakutan. "Ya ampuuunnn pas banget sih moment nya tuh si listrik hahaha" ucapku seraya tertawa. Tak lama listrik pun menyala kembali, aku pun bergegas menuju ke kamar mandi setelah memberi pengumuman "aku yang duluan maandi yaa". Ketika akan menutup pintu kamar mandi, listrik pun kembali padam, hiyaaaa...aku teriak sambil berlari keluar hahahaha..."aduuh gak asik banget deh nih hotel, listriknya turun terus, apa karena hotel diskonan yah" ujar Mba Kanthi di iringi tawa kami berbarengan. Ya benar, tidak recomended banget nih hotel, dari kami tiba, sampai kami keluar makan siang 4x listrik padam, dan 1x padam saat kami kembali dari makan malam pukul 11 malam.

Dan 1 lagi kejadian yang menunjang suasana jadi tambah horor, pintu menuju balkon bunyi seperti ada yang mau membuka dari luar. Aku dan mba kanthi saling pandang, karena kebetulan kami sedang berada di dekat pintu, apalagi gorden juga bergerak. "aah angin mungkin ya mba?" tanyaku kepadanya. Lalu aku ajak Mba Kanthi untuk memeriksanya keluar, "Mba Kanthi yang duluan aahh" ucapku sambil tertawa seraya menarik tangan mba Kanthi. Dari belakang aku ikuti sambil aku berpegangan pada pundak mba Kanthi. Ketika pintu di buka, Mba Kanthi langsung menuju balkon, "gak ada angin kok yun, di sini panas gak dingin" ujar Mba Kanthi. "Ya sudah, masuk lagi yuk mba" pintaku. "nah tadi itu apa ya mba?" bisikku kepada beliau. Teman yang lain memang tidak kami beritahu, takut panik lagi. "Kita tanya di lobby aja deh nanti mba" lanjutku sambil menutup gorden kembali. Akhirnya setelah tanya ke lobby, mereka mengatakan pintu yang berbunyi itu disebakan oleh angin. kami ingin membuktikan kalo itu benar-benar disebabkan oleh angin, dengan cara meletakkan kursi di depan pintu sebagai penahan. Dan benar sekali, pintu itu berhenti berbunyi. Hahaha

Memang ya, kalo sedang dalam keadaan ketakutan hal apapun bisa membuat kita takut. Suara water heater yang menggangu pun, bisa di anggap macam-macam. Bahkan tidurpun dilarang mematikan Televisi oleh teman-temanku. Ternyata bukan aku aja yang penakut hihihi. Tapi setelah mengetahui suara-suara aneh itu berasal, semua menjadi tenang, walaupun aku terkena insomnia sampai pukul 3 pagi, aku tidak merasa takut.

Jakarta, 30 Sept'13, 10:00, back to rutinitas

No comments:

Post a Comment