Jakarta

Monday, October 7, 2013

TUHAN MEMANG SATU (Kita Yang Tak Sama)

Jum'at lalu, ketika kerjaan kantor sedang hectic, aku memutuskan untuk memilih makan siang di kantor, Setelah memesan 1 porsi sate ayam bumbu kecap dan lontong, aku menyantap nya di meja kerja. Tiba-tiba rekan kerja ku (sebut saja mawar) yang  juga makan siang di kantor menghampiriku. Dan kami pun mengobrol ngalor ngidul. 

"Eh Mawar, kamu awet juga ya pacaran sama si mas kumbang itu (nama disamarkan), sudah berapa tahun?" Tanyaku kepada mawar. "Sudah 9 tahun" jawab mawar dengan tersenyum. "Wooow hebat yaah, aku seneng lihat kalian masih bertahan, sekaligus aku iri, kenapa aku gak bisa seperti kamu, padahal hubungan aku sama mantan sama seperti kalian" ucap ku sambil tersenyum.

"Oh iya, kita pernah double date yah di PIM, sudah menikah dia sekarang?" Tanya mawar. "Iya sudah" jawabku. Mawar menghela nafas, "aku juga bingung dan suka iri kalo lihat orang lain yang hubungan asmaranya mulus-mulus aja, kenapa sih aku gak bisa seperti mereka?" tanya nya dengan wajah sedih. "yaah...setiap manusia kan memang punya jalan hidup yang berbeda dan punya pilihan hidup yang berbeda juga" aku jawab sambil tertawa. "Hubungan seperti kita ini complicated ya, pusing...Btw kok bisa akhirnya pisah?" tanya Mawar kepada ku. "Yah akhirnya memang tidak ada solusi. Akhirnya kami menjauh aja gitu, gak ada kata putus juga, gak ada komunikasi lagi, tepatnya menahan untuk tidak saling komunikasi satu sama lain. Dan Alhamdulillah kami sama-sama kuat, coba kalo salah satu dari kami ada yang menghubungi lagi, bisa jadi balik lagi. Dan gak akan dapat solusi lagi kan?" jawabku dengan tersenyum.

"Aku juga sempet pisah, tapi balik lagi. Pada saat kami pisah, aku nya gelisah gak karuan, Mas Kumbang juga gak karuan hidupnya. Aku berusaha untuk move on, tapi gak tau deh hal apapun apapun yang aku lakukan selalu mengarah kepadanya. Pada saat aku putus, yang tiba-tiba ban mobil ku kempes lah di dekat rumahnya. Padahal kan biasanya aku tinggal angkat telepon untuk minta bantuan padanya hiks..Aku berkata dalam hati....gak....gak boleh...aku gak boleh minta bantuan dia, dia sudah gak ada" Mawar mulai bercerita tentang kisahnya. "Aku mencoba move on, aku banyak dikenalkan pada beberapa pria oleh saudara dan teman-temanku. Tapi ya gitu, kenapa ketika aku mau move on, aku selalu dipertemukan oleh orang-orang yang seperti itu. Dalam kamusku, aku tidak suka pria yang pelit, pria yang kalo ngobrol suka menjurus-jurus ke sex, eeh aku dipertemukan sama pria-pria yang begitu semua. Aku tuh gak perlu pria yang pintar, yang punya jabatan di kantornya, tapi aku suka pria yang ketika aku melihat sesuatu dan aku berkomentar "iih kok dia begitu sih, kan seharusnya dia begini, tapi kenapa dia begitu yah? dia bisa memberikan advice ke aku "mungkin dia seperti itu karena blablabla" gituuu..." jelas Mawar dengan mimik nya yang lucu. "Bisa memberikan sudut pandang yang berbeda kali yaa" " Nah iyaaaa...aduh susah amat ya ngomongnya, gak nemu kata-kata itu hahaha..." tawa Mawar akhirnya keluar juga.

"Yaah itulah hidup, selalu ada pilihan. Kalo memang aku egois, aku bisa aja tetap jalan sama dia, karena dia selalu bertanya "kenapa sih kita gak bisa jalan dengan beda?" Tapi aku juga harus memikirkan kedua orang tuaku, karena di akhirat orangtua ku juga akan dipertanyakan tentang cara mereka mendidik anak-anaknya. Dan bakti aku pada suamiku nanti, tidak akan menjadi suatu kebaikan dan menjadi pahala buat aku, suami ku dan kedua orang tua kami" ucapku sambil menhela nafas.

"Iya, makanya aku juga bingung, aku memang gak pernah tau ke depannya nanti, tapi kami berdua masih punya harapan, kalo suatu hari nanti, kami akan menemukan jalan keluar yang terbaik" ucap Mawar dengan nada penuh keyakinan. "aamiin...semangat yah..dan terus berusaha dan berdoa" aku pun jadi semangat mendengarnya. "Iya, makasih yaa...apalagi temanku juga menasehati aku, "bahagiakan lebih dulu hatimu, jangan membahagiakan orang lain" aku jadi semangat deh" Ucap Mawar dengan nada berseri-seri di akhir pembicaraan kami.

Jakarta, 7 Okt'13, 19:18, tiba-tiba jadi ingin denger lagunya marcel "peri cintaku"



No comments:

Post a Comment